Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Agung Jatmiko
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum kelarnya konflik internal PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) tak membuat jajaran direksi gentar. Dewan direksi bahkan menjanjikan sejumlah skenario penyelesaian persoalan utang kepada pemegang obligasi. Hal itu terungkap dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) perusahaan awal pekan ini.
Sumber KONTAN yang menghadiri rapat tersebut mengungkapkan, manajemen punya rencana untuk mengkonsolidasi utang perusahaan dan anak usahanya. Setelah itu, konversi utang obligasi senilai Rp 2,1 triliun menjadi saham bakal dilakukan. Itu jika AISA tak menempuh langkah membayar utangnya secara cash.
AISA juga kabarnya berniat membayar utang bank senilai Rp 1 triliun. Jika semua proses itu bisa dilewati, utang AISA nanti hanya tersisa Rp 1,5 triliun.
Belum berhenti sampai disitu, AISA juga berniat menggelar rights issue senilai Rp 500 miliar. Sehingga, debt to equity ratio (DER) dan debt to EBITDA AISA nanti masing-masing menjadi dibawah satu dan tiga kali.
Sayang, manajemen belum bersedia mengkonfirmasi hal tersebut. Manajemen juga belum bersedia mengungkapkan utang terhadap kreditur mana yang menjadi prioritas restrukturisasi.
Yang terang, restrukturisasi dengan langkah penyelesaian utang menggunakan skenario lain. Skenarionya, mendivestasi segmen bisnis beras.
"Kabarnya manajemen terus melaukan pembicaraan dengan pembeli potensial," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu," Senin (13/8).
Meski demikian, dewan direksi AISA juga menyiapkan skenario terburuk jika divestasi beras gagal. Caranya, dengan pasrah menerima vonis atas sejumlah gugatan pailit.
Artinya, AISA pailit. Jika hal ini terjadi, pemegang saham siap-siap gigit jari. Sebab, duit hasil likuidiasi senilai Rp 1 triliun pencairannya bakal difokuskan untuk para pemegang obligasi terlebih dahulu.
Catatan saja, nilai likuidasi itu lebih kecil dibanding penjualan bisnis beras yang bisa mencapai Rp 2,7 triliun. Angka ini berdasarkan nilai aset bisnis beras AISA senilai Rp 1,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News