kontan.co.id
banner langganan top
Selasa, 21 Januari 2025 | 14:39 WIB | INDIKATOR |
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%
  • USD/IDR 16.340   25,00   0,15%
  • IDX 7.182   11,08   0,15%
  • KOMPAS100 1.058   -1,55   -0,15%
  • LQ45 834   0,83   0,10%
  • ISSI 213   -0,32   -0,15%
  • IDX30 430   0,42   0,10%
  • IDXHIDIV20 513   2,60   0,51%
  • IDX80 121   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 123   -0,29   -0,24%
  • IDXQ30 141   0,25   0,18%
  • EMAS 1.591.000   6.000   0,38%

AISA berencana terbitkan Sukuk Ijarah Rp 1,5 T


Kamis, 16 Juni 2016 / 21:04 WIB
AISA berencana terbitkan Sukuk Ijarah Rp 1,5 T


Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) berencana menerbitkan Sukuk Ijarah senilai Rp 1,5 triliun. Alokasi dana sukuk akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman dan mendanai pembangunan pabrik pengolahan beras di Sulawesi.

Penerbitan sukuk ini menggenggam peringkat A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat yang sama juga diberikan kepada Perusahaan, Obligasi I/2013 dan Sukuk Ijarah I/2013 Perusahaan. Peringkat tersebut naik dari sebelumnya yang A-. Adapun periode pemeringkatan berlaku 30 Mei 2016 hingga 1 Mei 2017.

Analis Pefindo Martin Pandiangan mengatakan peningkatan peringkat ini didukung oleh ekspektasi adanya perbaikan leverage keuangan dan perlindungan arus kas AISA dalam jangka pendek sebagai hasil dari realisasi divestasi bisnis perkebunan.

Bisnis perkebunan memberi kontribusi utang sebesar 30% dari total utang Perusahaan di tahun 2015, sedangkan EBITDA bisnis ini masih tertinggal. "Eksekusi divestasi bisnis perkebunan pada bulan Mei 2016 ini dapat meringankan leverage keuangan AISA dari tingkatan saat ini yang agresif," ujar Martin, Kamis (16/6).

Sementara itu, outlook dari peringkat perusahaan ditetapkan stabil. Menurut Martin, peringkat tersebut mencerminkan permintaan yang stabil pada bisnis beras, produk-produk yang ditawarkan AISA relatif terdiversifikasi, dan perlindungan arus kas yang di atas rata-rata dalam jangka pendek.

"Namun, peringkat dibatasi oleh struktur permodalan yang moderat, eksposur terhadap fluktuasi biaya bahan baku, dan kompetisi yang ketat pada industri," ujar Martin.

Pasca divestasi bisnis perkebunan, Perusahaan fokus berbisnis beras dan makanan atau makanan dasar serta makanan konsumen. Fasilitas produksi makanan dan beras berlokasi di Jawa.

Pada tanggal 31 Maret 2016, pemegang saham AISA terdiri dari PT Tiga Pilar Corpora sekitar 16,01%, JP Morgan Chase Bank Non-Treaty Clients sekitar 9,33%, PT Permata Handrawina Sakti sekitar 9,20%, Trophy 2014 Investors Limited sekitar 9,09%, Primanex Limited sekitar 5,38%, Primanex Pte. Ltd. sekitar 6,59%, Morgan Stanley & Co. LLC-Client Account sekitar 6,52%, Pandawa Treasures Pte. Ltd. sebesar 5,40%, dan masyarakat sebesar 32,48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×