Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Performa reksadana pendapatan tetap sepanjang Agustus 2016 kurang menggigit. Mengacu data Infovesta Utama per Agustus 2016, rata-rata imbal hasil (return) reksadana pendapatan tetap yang tercermin pada Infovesta Fixed Income Fund Index hanya terangkat 0,03% (MoM). Secara year to date, indeks tersebut melaju 10,21%.
Di sisi lain, performa pasar obligasi pemerintah yang terlihat pada Infovesta Government Bond Index naik 0,36% (MoM). Sementara kinerja pasar obligasi korporasi (Infovesta Corporate Bond Index) melaju 0,88% (MoM).
Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst PT Infovesta Utama mengungkapkan, sejatinya return reksadana pendapatan tetap sempat melambung di awal bulan Agustus 2016. Katalis positif berasal dari antisipasi pasar atas keberhasilan kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty. Apalagi Bank Indonesia (BI) juga mengganti suku bunga acuannya menjadi BI 7 day reverse repo rate.
Namun, pasar surat utang domestik koreksi jelang akhir bulan Agustus 2016. Tekanan bersumber dari eksternal yakni kekhawatiran rencana kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed.
Di simposium Jackson Hole pada pekan keempat Agustus 2016, Gubernur The Fed Janet Yellen menerangkan, ruang kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat kian terbuka. Yellen berpendapat, perekonomian Negeri Paman Sam sudah membaik sehingga mampu memicu inflasi sebesar 2%. Hal ini merupakan salah satu syarat The Fed untuk mengerek suku bunga acuan yang saat ini mencapai 0,25% - 0,5%.
Setelah pidato tersebut, potensi kenaikan suku bunga The Fed pada pertemuan 20 September 2016 – 21 September 2016 sempat membesar dari semula 22% menjadi 42%.
Herbie Mohede, Senior Fixed Income Portfolio Manager PT Samuel Aset Manajemen menambahkan, merosotnya harga obligasi pun menyeret return reksadana pendapatan tetap. “Beberapa pemain melakukan aksi ambil untung,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News