kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Agung Podomoro (APLN) Catat Marketing Sales Rp 933 Miliar hingga Kuartal III


Selasa, 31 Oktober 2023 / 14:44 WIB
Agung Podomoro (APLN) Catat Marketing Sales Rp 933 Miliar hingga Kuartal III
ILUSTRASI. Pembangunan proyek properti di Bogor, Senin (19/12/2022). KONTAN/Baihaki/19/12/2022


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan pandapatan pra-penjualan alias marketing sales sebesar Rp 933 miliar hingga kuartal III 2023. Corporate Secretary APLN Justini Omas mengatakan, angka tersebut turun 41% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,58 triliun.

Penjualan dan pendapatan usaha APLN selama periode sembilan bulan tahun 2023 juga tercatat turun 47% ke Rp 3,92 triliun. Pada periode yang sama tahun 2022 pendapatan usaha APLN sebesar Rp 7,39 triliun.

Penjualan dan pendapatan usaha APLN tersebut sudah termasuk penjualan Neo Soho Mall sebesar Rp 1,30 triliun di bulan September 2023.

“Sementara penjualan Central Park Mall pada bulan September 2022 menghasilkan pendapatan senilai Rp 4,08 triliun,” ujarnya dalam rilis pers yang diterima Senin (30/10).

Baca Juga: Laba Bersih Astra Agro Lestari (AALI) Menyusut 34,15% Hingga Akhir September 2023

Justini memaparkan, kinerja APLN pada tahun ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk pertumbuhan industri properti yang belum sesuai harapan. Itu sebabnya, penjualan Neo Soho Mall menjadi keputusan penting yang dilakukan oleh APLN dalam upaya memperkuat likuiditas, terutama digunakan untuk membayar sebagian pinjaman.

“Penjualan sektor properti masih sangat dinamis, penuh tantangan, terutama akibat daya beli konsumen yang belum kuat. Hal tersebut berdampak pada pendapatan Perusahaan dari penjualan proyek-proyek properti yang turun pada periode ini,” paparnya.

Dampak dari penjualan yang menurun, berdampak pada laba kotor Perusahaan pada periode ini juga terpangkas 62,9% menjadi sebesar Rp1,63 triliun dibandingkan Rp 4,39 triliun untuk periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara laba komprehensif APLN juga terpangkas 47,5% menjadi sebesar Rp 1,35 triliun dari Rp 2,57 triliun di dalam periode yang sama tahun 2022.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, laba komprehensif dalam periode sembilan bulan tahun 2023 ini sebagian besar berasal dari tender offer obligasi dolar Amerika Serikat (AS) yang menghasilkan pendapatan nontunai senilai Rp1,01 triliun.

“Namun demikian, kami masih memiliki obligasi dolar AS sebesar US$ 131,96 juta atau sekitar Rp 2,05 triliun yang akan jatuh tempo pada Juni 2024,” tuturnya.

Untuk menjaga kelangsungan bisnis Perusahaan, Justini menambahkan, APLN akan mempercepat pembangunan proyek-proyek properti yang selama ini menjadi sumber utama pendapatan Perusahaan.

Baca Juga: Pasar Menantang, Laba Kalbe Farma (KLBF) Turun 16,9% hingga Kuartal III

Di antaranya adalah proyek Kota Podomoro Tenjo, Bukit Podomoro Jakarta, Podomoro Park Bandung, Parkland Podomoro Karawang, serta Borneo Bay City di Balikpapan yang merupakan kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Selain itu, dengan telah terjualnya Central Park Mall dan Neo Soho Mall, APLN akan berusaha mengoptimalkan pendapatan dari bisnis perhotelan dan pusat perbelanjaan lainnya yang tetap tumbuh positif.

“Melalui dua segmen bisnis tersebut, pendapatan berulang APLN dalam periode sembilan bulan tahun 2023 ini mencapai Rp 1,07 triliun, hampir sama dengan periode sama tahun lalu,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×