Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agrodana Futures menjalin kerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) membentuk Commodity Derivative Interest Group (CDIG) dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa yang terjun ke industri perdagangan berjangka komoditi (PBK).
Kerjasama pembentukan CDIG juga melibatkan Bursa Berjangka ICDX dan Lembaga Kliring ICH. “Dengan kerjasama ini, kami sangat ingin para mahasiswa siap terjun di dunia kerja ketika lulus, dan bisa mendapatkan manfaat yang luar biasa dari industri PBK," jelas Laurentius Gunawan, Direktur Utama Agrodana, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/8)
Ia bilang, pemahaman yang benar tentang PBK penting untuk meningkatkan literasi keuangan dan membantu mereka terhindar dari berbagai penipuan atau investasi bodong.
Dalam kesempatan yang sama, Udi Margo Utomo, Ketua Asosiasi Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Aspebtindo) mengatakan industri PBK akan semakin bertumbuh dan turut menguatkan perekonomian Indonesia jika semakin banyak masyarakat yang memahami cara bertransaksi yang aman dan benar.
Ia mengapresiasi langkah Agrodana Futures sebagai pialang berjangka yang sangat aktif dalam memberikan edukasi ke masyarakat. Hal itu dinilai sangat penting demi kemajuan industri PBK.
Bursa ICDX juga sudah menyediakan produk dengan kontrak Micro yaitu GOFX, sehingga masyarakat bisa memulai investasi emas, minyak mentah dan valuta asing di PBK dengan modal mulai Rp 500.000 saja.
Baca Juga: ICDX Catat Volume Transaksi Multilateral Naik 67% di Semester Pertama 2023
Sementara itu, Ova Emilia, Rektor UGM, mengatakan CDIG UGM juga memungkinkan masyarakat sekitar untuk belajar PBK.
Nantinya di CDIG akan ada team Agrodana yang memberikan penjelasan kepada mahasiswa dan masyarakat sekitar yang ingin mendapatkan informasi terkait PBK, kata Laurentius Gunawan
Ia menambahkan, Agrodana juga ikut menggunakan kemajuan teknologi Artificial Intelligence dengan menyiapkan AI Trading Signal yang bisa dimanfaatkan oleh nasabah.
Ia bilang, performa AI Trading Signal yang focus dalam transaksi mata uang EUR/USD sejak 7 Maret hingga 23 Agustus 2023 menghasilkan keuntungan bersih 54% setelah dipotong seluruh biaya transaksi. Hal ini akan sangat membantu nasabah yang masih belum ahli dalam analisis teknikal.
"Jadi kemajuan teknologi bisa kita manfaatkan untuk menghasilkan keuntungan. Perlu diingat bahwa AI Trading Signal bukanlah robot trading atau Expert Advisor, dan tentu saja semua bisnis pasti mengandung risiko, dan platform trading Agrodana memberikan kemudahan pada nasabah untuk memitigasi risiko misalnya dengan fitur Stop Loss Order,” jelas Laurentius.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.