Reporter: Nadya Zahira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan pusat data atau data center PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) punya target yang lebih ambisius usai mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal II-2024 ini. Dunia Virtual tengah merampungkan ekspansi bisnisnya serta mendorong diversifikasi sektor pendapatan.
Perusahaan yang berdiri sejak tahun 2010 ini, memiliki fokus di bidang penyedia layanan data center dan teleport facility di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan nama AREA31. Kegiatan usaha yang dijalankan Dunia Virtual saat ini adalah jasa penyewaan rack colocation, secured cage, data hall, teleport facility dan office space.
Direktur Utama Dunia Virtual Online Michael Alifen mengatakan, tahun ini pihaknya akan terus memasarkan layanannya ke beberapa sektor utama yang menjadi target yaitu, seperti perusahaan Internet Service Provider (ISP), AI Developer, Game Online, dan pelaku pasar modal seperti anggota bursa, ecommerce, payment gateway, hingga ke sektor pemerintahan.
Michael mengatakan, di tahun ini pihaknya juga terus melakukan pengembangan kapasitas kelistrikan dan pendinginan, seiring mengikuti perkembangan pasar dalam hal konsumsi listrik server yang dan kebutuhan pendinginan yang makin besar.
Baca Juga: Pada Tahun Ini, Dunia Virtual Online (AREA) Incar Pertumbuhan Kinerja hingga 30%
Selain itu, dia menjelaskan bahwa Dunia Virtual Online juga baru saja merampungkan bisnis ekspansinya yaitu, AREA31 Cimanggis, di mana pengerjaannya hanya dalam waktu satu tahun setengah. Michael menyebut, sejak beroperasinya AREA31 Cimanggis tersebut, pihaknya sudah dapat menghasilkan pendapatan dari penjualan yang ada.
“Ditambah dengan revenue existing dari AREA31 Cyber 1 dan AREA31 TIFA yang sudah mature dan sudah berjalan belasan tahun,” kata Michael kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).
Dengan sejumlah strategi tersebut, Michael meyakini AREA bisa meningkatkan laba bersihnya sebesar 10% di tahun ini, dengan target sebesar Rp 5 - Rp 8 miliar. Angka itu jelas meleset tinggi ketimbang perolehan laba tahun lalu. Per September 2023, AREA mencatat laba bersih Rp1,8 miliar, naik 12,5% secara tahunan (YoY).
Baca Juga: Kantongi Dana IPO, AREA Bidik Kinerja Naik 30%
“Target tersebut bisa saja terus bertumbuh seiring dengan penambahan okupansi data center kami di tahun 2024 ini. Adapun untuk peningkatan target laba tersebut, didongkrak oleh pendapatan yang tumbuh pesat 47,9% secara year on year (YoY) menjadi Rp 30,9 miliar,” imbuhnya.
Michael menyebut, secara historis profitabilitas AREA cenderung fluktuatif, pada 2021 pendapatan tercatat tumbuh sebesar 3,8% YoY menjadi Rp 29,5 miliar dari Rp 28,4 miliar. Hal ini membuat laba bersih juga ikut naik 13,3% YoY menjadi Rp 4,3 miliar.
Sedangkan pada 2022 pendapatan dan laba bersih malah sama-sama menyusut di kisaran 4%. Hal ini terjadi karena penutupan data center di lantai 3 gedung Cyber 1 akibat kebakaran.
Baca Juga: IPO Dunia Virtual Online (AREA) Oversubscribed 17,5 Kali
IPO untuk ekspansi bisnis
Lebih lanjut, Michael menjelaskan bahwa alasan pertama AREA melantai di Bursa Efek Indonesia yaitu, untuk memperoleh sumber pendanaan jangka panjang dalam rangka ekspansi bisnis AREA31.
“Tambahan modal setelah IPO rencananya akan kami gunakan untuk menambah kapasitas dari data hall kami dan juga untuk maintenance keseluruhan fasilitas data center kami,” imbuhnya.
Dia menyebutkan, perusahaan akan mengalokasikan belanja modal lebih banyak sebesar Rp 42,87 miliar atau setara 64,17% dari total dana IPO.
Dari belanja modal tersebut, setengahnya akan digunakan fitting out Data Hall 2 dan Data Hall 3 di AREA31 Cimanggis. Fitting out yang dimaksud adalah untuk melakukan instalasi infrastruktur penunjang baik peralatan, maupun perangkat di Data Hall 2 dan Data yang masih kosong agar dapat beroperasi dan melayani jasa colocation.
Dana modal belanja sisanya akan digunakan untuk penambahan kapasitas listrik dan pendingin Data Hall 2 dan 3 masing-masing senilai Rp 10,71 miliar.
Baca Juga: Pasang Batas Atas, Dunia Virtual Online (AREA) Patok Harga IPO Rp 131 Per Saham
Penggunaan dana yang kedua adalah untuk modal kerja yang mendukung operasional bisnis secara umum. Dunia Virtual mengalokasikan 35,83% dari dana IPO atau sekitar Rp 29,93 miliar.
Dari dana tersebut dibagi dua untuk perawatan MEP (Mechanical, Electrical, dan Plumbing) sebanyak Rp 12,02 miliar dan sisanya Rp 11,91 miliar untuk perawatan gedung.
“Go public juga kami harapkan meningkatkan nilai ekuitas perusahaan sehingga perusahaan memiliki struktur permodalan yang optimal,” kata Michael.
Michael bilang, alasan IPO lainnya adalah untuk meningkatkan citra perusahaan dalam hal good corporate governance (GCG) dan adanya keterbukaan informasi atau transparansi. Keterbukaan informasi diharapkan akan meningkatkan citra perusahaan serta pengenalan produk yang lebih luas sehingga dapat menciptakan peluang baru dan pelanggan baru dalam bisnis perusahaan.
Kemudian, alasan selanjutnya, yaitu AREA ingin meningkatkan nilai perusahaan AREA31. Dengan menjadi perusahaan publik yang sahamnya diperdagangkan di bursa, kalangan perbankan atau institusi keuangan lainnya akan dapat lebih mengenal dan percaya kepada perusahaan.
Baca Juga: Pada Tahun Ini, Dunia Virtual Online (AREA) Incar Pertumbuhan Kinerja hingga 30%
“Ketiga alasan di atas yang mendasari, kenapa kami cukup yakin bahwa saham AREA akan sangat menarik bagi para calon investor yang tertarik untuk investasi di bisnis data center khususnya AREA,” ungkapnya.
Terkait perkembangan bisnis AREA hingga saat ini setelah melantai di BEI, Michael bilang, masih cukup sejalan dengan beberapa project co-location yang saat ini sedang di incar.
Tak hanya itu, Michael menuturkan bahwa Dunia Virtual Online, saat ini dalam tahap perencanaan pembangunan gedung co-working space di atas lahan AREA31 Cimanggis, untuk pelanggan-pelanggannya yang membutuhkan office space dalam rangka Disaster Recovery Center.
“Kami melihat bahwa pangsa pasar dan potensi bisnis data center masih cukup cerah dan menjanjikan, dan kami akan terus melakukan inovasi-inovasi agar menjadikan AREA31 Cimanggis menjadi one stop solution, sehingga bisa menyediakan kebutuhan infrastruktur IT untuk pelanggan kami,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News