Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sedang berada dalam fase bearish. Dalam riset Henan Putihrai, (16/9), momen seperti ini merupakan saat yang tepat bagi pelaku pasar untuk mulai mengambil posisi guna mengoleksi saham tersebut.
Secara teknikal, pergerakan harga saham ADRO saat ini tertahan di bawah MA-20 dan MA-5. ADRO diperkirakan menyudahi koreksinya apabila pelemahan mencapai Retracement 50%-61,8% dari kenaikan sebelumnya.
Jadi, direkomendasikan untuk speculative buy on weakness pada kisaran Retracement 50%-61,8% atau pada kisaran level harga Rp 1.180-Rp 1.210 per saham. Alternatif lainnya adalah, buy apabila harga Penutupan telah kembali menembus ke atas (breakout) MA-20. Sementara, target jangka pendeknya ada di level Rp 1.334-Rp 1.375, stop loss di level Rp 1.175.
Di tengah pelemahan harga batubara dunia, pada kuartal ini ADRO tetap dapat menjual 14,47 juta ton atau menguat 4% dari tahun sebelumnya. Dari penjualan tersebut, ADRO mampu mencetak pendapatan semester I tahun ini US$ 1,69 miliar, naik 7,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 1,58 miliar.
Meski menurun, tapi laba bersih ADRO masih berada di teritori positif. Laba bersihnya tercatat US$ 172 juta, turun 29,66% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, US$ 245,6 juta.
Hal itu tidak lepas dari beberapa faktor pendukung seperti lokasi geografis pertambangan ADRO yang letaknya strategis sehingga unggul dalam biaya logistik, karakteristik kandungan batubara yang rendah abu dan sulfur sehingga lebih ramah lingkungan, serta efisiensi produktivitas operasional perusahaan.
Efisiensi ADRO juga terlihat dari bisnis model yang terintegrasi secara vertikal mulai dari kepemilikan konsensi tambang, jasa kontraktor pertambangan, jasa logistik hingga pembangkit listrik. Cadangan batubara yang dimiliki ADRO juga terbilang besar, sebanyak 900 juta ton, belum termasuk cadangan yang dimiliki entitas ADRO lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News