Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melakukan percepatan pembayaran utang. Utang ini merupakan milik anak usaha perseroan, PT Adaro Indonesia (AI).
David Tendian, Direktur Keuangan ADRO mengatakan, nilai utang yang dipercepat sebesar US$ 800 juta. Utang ini merupakan kewajiban yang timbul dari hasil penerbitan obligasi oleh AI pada 22 Oktober 2009 lalu.
"Sumber pendanaan pelunasan sebagian dari pinjaman US$ 1 miliar serta (sebagian dari) kas internal," ujarnya dalam pernyataan resmi.
Adapun, ADRO memperoleh pinjaman tersebut berdasarkan perjanjian pemberian pinjaman tertanggal 25 Agustus 2014. Lebih lanjut, David bilang, adanya percepatan pelunasan akan memperbaiki struktur utang perseroan.
Selain itu, pembayaran dipercepat ini juga bisa menurunkan biaya pendanaan, dan mempertahankan struktur permodalan yang kuat. Menurut hitungan manajemen ADRO, adanya penyelesaian utang ini bisa menghemat beban bunga hingga US$ 40 juta per tahun.
"Refinancing ini sejalan dengan strategi kami mempertahankan neraca yang kuat dan likuiditas yang fleksibel," imbuh David.
Di tengah kondisi harga batubara yang belum stabil, perseroan fokus untuk menjaga tingkat permodalan, efisiensi biaya, dan pengurangan jumlah hutang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News