kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ADRO catatkan kenaikan laba bersih 119%


Selasa, 07 Maret 2017 / 21:24 WIB
ADRO catatkan kenaikan laba bersih 119%


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencetak kenaikan laba bersih 119%, menjadi US$ 334,63 juta pada tahun 2016. Sementara itu, laba inti perseroan naik 35% menjadi US$ 398 juta. Laba per saham perseroan pun naik 119% menjadi US$ 0,01 per saham.

Lonjakan laba bersih itu bukan disebabkan pendapatan yang meningkat. Pasalnya, penjualan perseroan justru turun 6% yoy menjadi US$ 2,5 miliar. Harga jual rata-rata pun turun 8%. Namun, volume penjualan sedikit meningkat menjadi 54,1 juta ton pada tahun 2016.

Margin laba ADRO bisa terjaga berkat efisiensi yang dilakukan perseroan. ADRO memangkas beban pokok pendapatan sebesar 14% menjadi US$ 1,8 miliar karena adanya penurunan nisbah kupas, upaya efisiensi, dan harga bahan bakar yang lebih rendah. Nisabah kupas untuk tahun ini mencapai 4,45 kali atau lebih rendah dari target perusahaan sebesar 4,71 kali.

Untuk memitigasi risiko fluktuasi harga minyak, ADRO juga sudah melakukan lindung nilai terhadap 10% kebutuhan bahan bakar di tahun 2017. EBITDA operasional perseroan naik 22% menjadi US$ 893 juta atau lebih tinggi dari target ADRO yang sebesar US$ 700 juta.

"Perseroan mencatatkan kinerja yang solid di tengah kondisi pasar batubara yang bergejolak," ujar Presiden Direktur ADRO Garibaldi Thohir di Jakarta, Selasa (7/3). Tahun ini, ADRO juga ingin memperkuat kontribusi bisnis non pertambangan batubara.

Total aset perseroan tercatat naik 9% menjadi US$ 6,52 miliar. Aset lancar naik 46% menjadi US$ 1,59 miliar, karena saldo kas dan piutang yang lebih tinggi. Di sisi lain, total kewajiban ADRO juga naik 5% menjadi US$ 2,7 miliar, namun, total pinjaman bank turun 8% menjadi US$ 1,36 miliar.

Rasio utang bersih terhadap EBITDA operasional masih sebesar 0,42 kali dan rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,1 kali.

Sepanjang tahun 2016, ADRO telah membayar pinjaman bank sebesar US$ 144 juta dan menurunkan utang bersih sebesar 57% yoy hingga menjadi US$ 373 juta. Perseroan masih memiliki akses likuiditas sebesar US$ 1,15 miliar yang terdiri dari US$ 1,07 miliar dana kas dan US$ 80 juta dalam bentuk fasilitas pinjaman yang belum dipakai.

Tahun ini, ADRO menganggarkan belanja modal sekitar US$ 250 juta. Saham ADRO ditutup naik 0,59% ke level Rp 1.659 per saham pada perdagangan Selasa (7/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×