Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencapai kesepakatan pembiayaan (financing close) untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2x100 mega watt (MW) di Tabalong, Kalimantan Selatan. Total nilai investasi proyek itu mencapai US$ 545 juta.
Garibaldi Thohir, Presiden Direktur ADRO mengatakan, anak usaha perseroan, PT Tanjung Power Indonesia (TPI) mendapat komitmen pembiayaan US$ 422 juta dari enam bank komersial, termasuk fasilitas kontinjensi sebesar US$ 13 juta.
Fasilitas pinjaman itu diperoleh dari Korea Development Bank, The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd, DBS Bank Ltd, Mizuho Bank Ltd, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan The Hong Kong Shanghai Banking Corporation Limited.
"Ini menjadi pencapaian penting setelah sebelumnya kami mencapai financing close untuk PT Bhimasena Power Indonesia (BPI)," ujar Garibaldi dalam keterangan resmi, Selasa (24/1).
Nantinya, proyek ini akan menjual listrik ke PLN di bawah Perjanjian Pembelian Tenaga Listrik (PPTL) yang berlaku untuk jangka waktu 25 tahun dan setelah commercial operation date (COD). PPTL antara perseroan dan PLN sudah diteken pada 15 Oktober 2014 lalu. "Pasokan batubara akan disediakan oleh PT Adaro Indonesia," imbuhnya.
Proyek ini sudah mulai konstruksi sejak Juni 2016 dengan menggunakan dana dari para sponsor. Kedua unit PLTU diharapkan bisa mencapai COD di semester I tahun 2019 mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News