Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru di tahun 2025 sebesar 30%-40% dari raihan tahun lalu.
Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta mengatakan, nilai tersebut ditargetkan masih didominasi oleh lini bisnis engineering & construction sebesar 84%. Kemudian, lini bisnis property berkontribusi 8%, manufacture 6%, serta investment & concession 2%.
“Dari sisi pemberi kerja, sebesar 24% dari pemerintah, 33% dari BUMN dan BUMD, 20% dari Swasta, 15% dari Loan, dan sisanya dari ADHI,” ujarnya kepada Kontan, Sabtu (18/1).
Proyek yang akan dikerjakan ADHI di tahun 2025 adalah proyek eksisting. Misalnya, Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen.
“Lalu, ada juga beberapa proyek yang didapatkan ADHI pada tahun 2024 dan mulai dikerjakan di tahun 2025, seperti Proyek Gedung Layanan Onkologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang,” ungkapnya.
Baca Juga: ADHI Catat Raihan Nilai Kontrak Baru Rp 20 Triliun per Desember 2024
Terkait rencana divestasi di tahun 2025, Rozi mengatakan, ADHI belum memiliki rencana untuk melepas asetnya di tahun ini.
Untuk meningkatkan kinerja dan mencapai target di tahun ini, ADHI memasang sejumlah strategi. Yaitu, membantu mewujudkan Asta Cita Kabinet Merah Putih dalam melanjutkan pengembangan infrastruktur dan meneruskan fokus bisnis pengelolaan air dan ekonomi hijau.
ADHI pun memperkuat strategi bisnis tersebut melalui diversifikasi proyek dengan menambah portofolio pasar dari sektor-sektor baru.
Misalnya, pengelolaan limbah dan sektor enviromental lain, bisnis investasi air untuk recurring income, dan investasi jalan tol dan infrastruktur lainnya untuk tujuan feeding construction.
“Kami tetap selektif dalam memilih proyek investasi yang memiliki tingkat pengembalian yang baik,” paparnya.
Per Desember 2024, ADHI mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun. Perolehan tersebut meningkat dibandingkan per bulan November 2024 yang sebesar Rp 15,1 triliun.
Secara rinci, perolehan kontrak baru per Desember 2024 mayoritas didapat dari pekerjaan proyek gedung yang sebesar 44%. Lalu, sebesar 22% berasal dari proyek sumber daya air, proyek jalan & jembatan sebesar 22%, serta sisanya merupakan proyek properti, manufaktur, dan EPC.
Sedangkan, jika diurai dari sumber pendanaan, mayoritas proyek bersumber dari pemerintah yang sebesar 49%. Lalu, dari pihak swasta sebesar 16%, dan sisanya BUMN & Lainnya.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raih Nilai Kontrak Baru Rp 20,65 Triliun di Tahun 2024
Selanjutnya: Dua Gebrakan Baru Prabowo-Gibran yang Akan Dimulai dalam Waktu Dekat, Ini Bocorannya
Menarik Dibaca: Film 1 Kakak 7 Ponakan Siap Sentuh Hati Penonton Bioskop
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News