kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

ADHI Catat Raihan Nilai Kontrak Baru Rp 20 Triliun per Desember 2024


Minggu, 19 Januari 2025 / 14:56 WIB
ADHI Catat Raihan Nilai Kontrak Baru Rp 20 Triliun per Desember 2024
ILUSTRASI. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun per Desember 2024.


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 20 triliun per Desember 2024.

Corporate Secretary ADHI Rozi Sparta mengatakan, perolehan tersebut meningkat dibandingkan per bulan November 2024 yang sebesar Rp 15,1 triliun.

Secara rinci, perolehan kontrak baru per Desember 2024 mayoritas didapat dari pekerjaan proyek gedung yang sebesar 44%. Lalu, sebesar 22% berasal dari proyek sumber daya air, serta proyek jalan & jembatan sebesar 22%.

“Kemudian, sisanya merupakan proyek properti, manufaktur, dan EPC,” ujarnya kepada Kontan, Sabtu (18/1).

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) Raih Nilai Kontrak Baru Rp 20,65 Triliun di Tahun 2024

Sedangkan, jika diurai dari sumber pendanaan, mayoritas proyek bersumber dari pemerintah yang sebesar 49%.

“Lalu, dari pihak swasta sebesar 16%, dan sisanya BUMN & Lainnya,” ungkapnya.

Di tahun 2025, ADHI menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru sebesar 30%-40% dari raihan tahun lalu.

Kata Rozi, nilai tersebut ditargetkan masih didominasi oleh lini bisnis engineering & construction sebesar 84%. Kemudian, lini bisnis properti berkontribusi 8%, manufacture 6%, serta investment & concession 2%.

“Dari sisi pemberi kerja, ditargetkan sebesar 24% dari pemerintah, 33% dari BUMN dan BUMD, 20% dari Swasta, 15% dari Loan, dan sisanya dari ADHI,” tuturnya.

Baca Juga: Duit Asing Kabur, Rupiah Ambruk, Bursa Saham Tersungkur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×