Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) yakin dapat mencapai target kinerja operasional yang telah dicanangkan untuk tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto mengatakan, hal itu melihat progres kontrak baru yang telah diperoleh perusahaan hingga April 2022.
"Kontrak ADHI sampai dengan bulan April 2022 telah mencapai Rp 8,2 triliun, jumlah tersebut naik 128% dibandingkan pencapaian kontrak baru per April 2021 yang hanya Rp 3,6 triliun," jelas dia kepada Kontan.co.id, Kamis (2/6).
Asal tahu saja, ADHI membidik kontrak baru di tahun 2022 tumbuh 15% dari realisasi tahun 2021. Tahun lalu, ADHI mencatatkan kontrak baru sebesar Rp 15,2 triliun atau lebih rendah dari target yang awalnya ditetapkan sebanyak Rp 24 triliun.
Adapun di tahun ini, Farid bilang, perseroan memiliki beberapa proyek konstruksi gedung dan infrastruktur yang sedang dibidik. Beberapa kontrak yang dibidik emiten konstruksi plat merah itu antaranya adalah Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol JORR Elevated Cikunir Ulujami.
Baca Juga: Bayar Utang, Adhi Karya (ADHI) Jual Obligasi Berkelanjutan Tahap III 2022 Rp 3,75 T
Di samping itu, ADHI juga fokus menggarap sejumlah proyek infrastruktur eksisting. Misalnya, proyek Light Rapit Transit (LRT) Jabodetabek. Adapula proyek konstruksi Jalan Tol Sigli-Banda Aceh. Kedua proyek tersebut diproyeksikan selesai tahun ini.
Dari sisi kinerja, ADHI mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal I 2022 sebesar Rp 8,67 miliar. Angka itu tumbuh 28,63% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, pendapatan ADHI turun 6,16% menjadi Rp 1,98 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,11 triliun.
Hingga Maret 2022, ADHI telah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 67,7 miliar. "Untuk investasi aset tetap, pembelian tanah dan investasi ventura bersama," kata Farid.
Dari kinerja saham, harga saham ADHI ditutup tidak bergerak di level Rp 725 pada akhir perdagangan Kamis (2/6). Walau begitu, dalam sebulan terakhir harga sahamnya menguat 0,69%.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat bahwa secara teknikal harga saham ADHI hari ini masih tertahan oleh MA60-nya. "Selama tidak terkoreksi ke bawah level supportnya, maka kami perkirakan ADHI masih berpeluang menguat," ujarnya.
Lanjutnya, hal tersebut didukung oleh pergerakan MACD yang masih berada di area positif meskipun stochastic sudah berada di area overbought. Dirinya pun merekomendasikan buy on weakness dengan suport di Rp 680 dan resistance di Rp 770 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News