kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adhi Karya optimistis bisa kembangkan 12 TOD


Jumat, 04 Mei 2018 / 18:56 WIB
Adhi Karya optimistis bisa kembangkan 12 TOD
ILUSTRASI. RUPS Adhi Karya


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menargetkan bisa mengembangkan 18 transit oriented development (TOD). Hal ini menjadi tindak lanjut pengembangan bisnis dari jalur LRT yang saat sedang dibangun. Nah, anak usaha yang khusus menangani bisnis ini nantinya adalah PT Adhi Commuter Property (ACP).

Entus Asnawi, Direktur Keuangan PT Adhi Karya (persero) Tbk menyatakan dari 18 TOD itu, dia yakin bisa menguasai sebanyak 12 TOD untuk dikembangkan. Sebanyak 12 titik ini akan dikembangkan selama 11 tahun. “Nilai kapitalisasi untuk pengembangan 12 TOD tersebut sekitar Rp 55 triliun,” kata Entus di Jakarta, Jumat (4/5).

Tahun ini, rencananya ADHI akan mengembangkan empat lokasi terlebih dahulu. Diantaranya di Sentul, Ciracas, Bekasi Timur, dan Jati Cempaka. Luas empat lokasi tersebut berkisar 20 hektare (ha)-25 ha. 

Nilai aset awal dari empat TOD ini sebesar Rp 1,9 triliun dengan buku Desember 2017. Sebagian belanja modal ADHI juga terserap untuk pengembangan ini. “Ini dalam bentuk tanah persediaan. Tanah yang dibeli dan dikembangkan untuk TOD,” ujar Entus.

Dia menambahkan, keempat titik tersebut saat ini masih dalam tahapan desain. Sembari menunggu desain, ADHI juga terus menambah lahan-lahan di sekitar lokasi TOD. Bangunan pada lokasi TOD tersebut, nantinya akan dilakukan oleh Adhi Persada Gedung (APG). “Ada banyak skema untuk kerja sama baik dengan anak atau induk untuk pengembangan TOD ini,” imbuh Entus.

Untuk pengembangan, manajamen ADHI siap menambahkan modal bila memang ekuitas untuk pengembangan ini dibutuhkan. Karena ada spin off ini, ACP juga dijadwalkan akan menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO)

Saat ini, hasil spin off departemen TOD dan Hotel berada dibawah ACP.

“Pengembangan bisa pakai working capital atau pinjaman bank. Dengan angka aset Rp 1,9 triliun ini, juga sudah bisa mendapat utang untuk modal kerja,” ujarnya.

Selain berencana untuk menggelar IPO untuk ACP, ADHI juga akan mengantar satu anak usaha lainnya untuk melantai di bursa. Adhi Persada Gedung (APG) disiapkan untuk bisa melantai tahun ini. Perusahaan berencana melepas sekitar 30%-35%. ADHI membidik bisa menjaring dana segar sebesar Rp 1,2 triliun.

“IPO masih dalam rencana kajian. Lihat situasi juga, kondisi di pasar kan lagi gak kondusif,” imbuh Entus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×