Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) akan tercatat (listing) dan memulai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis (5/12). Kiprah perdana AADI di bursa saham dinilai akan menjadi perhatian pelaku pasar.
Menghuni papan utama, AADI menjadi emiten ke-40 yang tercatat di BEI pada tahun 2024.
Dalam aksi pencatatan umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) ini, AADI melepas sebanyak 778.689.200 (778,68 juta) saham, dengan nilai nominal Rp 3.125 setiap saham.
Baca Juga: Jangan Terlewat! Ini Harga, Rasio & Jadwal PUPS Adaro (AADI) oleh Alamtri (ADRO)
AADI memasang harga penawaran sebesar Rp 5.550. Dengan begitu, dari IPO ini AADI mengantongi dana segar senilai Rp 4,32 triliun.
Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana hasil IPO akan digunakan sekitar 37,23% untuk keperluan pemberian pinjaman oleh AADI kepada perusahaan anak, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP).
Dana itu akan dipakai untuk kegiatan investasi dan korporasi lainnya yang mendukung peningkatan aktivitas operasional MBP, seiring meningkatnya permintaan atas penggunaan jasa yang sejalan dengan pertumbuhan produksi batubara Grup Adaro Andalan.
Kemudian, sekitar 14,89% dana hasil IPO akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan PT Adaro Indonesia.
Sisanya, akan digunakan oleh AADI untuk pembayaran kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 24 Juni 2024.
Adapun, masa penawaran umum berlangsung pada 26 November - 29 November 2024, dan tanggal penjatahan telah dilakukan pada 3 Desember 2024. Dalam proses tersebut, saham AADI mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 7,38 kali.
Merujuk keterangan di keterbukaan informasi BEI, jumlah saham yang dicatatkan AADI adalah 7.786.891.760 (7,78 miliar) saham. Terdiri dari saham pendiri sebanyak 7 miliar saham dan penawaran umum sejumlah 778,68 juta saham.
PT Adaro Strategic Investments (ASI) dan Garibaldi Thohir, atau yang akrab disapa Boy Thohir telah berkomitmen untuk tidak melepaskan pengendalian atas AADI, sekurang-kurangnya satu tahun setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan rencana IPO AADI menjadi efektif.
Baca Juga: Bagi Dividen Rp 1.358 & PUPS AADI, Alamtri (ADRO) Bangkit Usai Dua Kali ARB
Komitmen ini ditegaskan ASI dan Boy Thohir dalam prospektus, berdasarkan pernyataan Surat Pernyataan tertanggal 15 Oktober 2024.
Seperti diketahui, ASI dan Boy Thohir merupakan pengendali ADRO. Sebelum IPO, ADRO memegang kendali dengan kepemilikan 7 miliar saham atau 99,99% saham AADI. Pemegang saham AADI lainnya ASI dengan kepemilikan 320 saham atau 0,01%.
Setelah IPO, persentase kepemilikan saham AADI mengalami perubahan. Jumlah milik ADRO dan ASI tidak berubah. Namun, persentase faktual kepemilikan ADRO akan berubah menjadi 90% dan ASI sebanyak 0,000004%. Lalu, 10% atau 778,68 juta saham AADI merupakan kepemilikan masyarakat.
PUPS AADI oleh ADRO
Seperti diketahui, IPO AADI merupakan rangkaian aksi divestasi ADRO pada segmen bisnis batubara termal. Dus, IPO AADI selanjutnya akan diikuti dengan Penawaran Umum oleh Pemegang Saham (PUPS).
Dalam PUPS ini, ADRO akan menawarkan sebanyak-banyaknya seluruh saham yang dimiliki pada AADI, yaitu 7.008.202.240 saham, yang bernilai nominal Rp 3.125 setiap saham.
Saham AADI akan ditawarkan kepada para pemegang saham ADRO yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada tanggal 29 November 2024, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 76/2017.
Baca Juga: Harga IPO Saham AADI 5.550, Pemesanan Masih Dibuka, Apakah Investor Perlu Beli?
Setiap pemegang saham ADRO mendapatkan hak untuk melakukan pemesanan saham yang ditawarkan (hak membeli saham). Hak membeli saham tersebut akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) selambat-lambatnya satu hari kerja setelah tanggal pencatatan PUPS.
Setiap pemegang saham yang memiliki 4.389 saham ADRO akan mendapatkan 1.000 hak membeli saham. Satu hak membeli saham dapat digunakan untuk membeli satu saham AAI yang dimiliki ADRO dengan membayar sebesar harga penawaran atas saham yang ditawarkan.
Harga penawaran adalah sebesar Volume Weighted Average Price (Harga Rata-Rata Tertimbang) per saham AADI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AADI di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan ketentuan harga penawaran final:
a. Serendah-rendahnya akan menggunakan nilai wajar saham AADI berdasarkan hasil penilaian dari penilai independen, atau sebesar Rp 5.546 per saham yang ditawarkan, atau setara dengan US$ 0,35 per saham berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 18 November 2024.
Tanggal tersebut merupakan berakhirnya masa penawaran awal sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham alias Initial Public Offering (IPO) AADI, yaitu US$ 1 setara dengan Rp 15.888 (kurs referensi).
b. setinggi-tingginya sebesar 107,5% dari hasil penilaian penilai independen, sesuai dengan batas kewajaran yang diatur pada POJK No. 35/2020, atau sebesar Rp 5.960 per saham yang ditawarkan, atau setara dengan US$ 0,38 per saham berdasarkan kurs referensi.
Dengan asumsi seluruh pemegang saham melaksanakan hak membeli saham, maka jumlah seluruh nilai PUPS AADI oleh ADRO ini mencapai sebanyak-banyaknya Rp 41,76 triliun.
Perusahaan efek yang ditunjuk dalam aksi PUPS ini adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM). Sekuritas yang sahamnya dikendalikan oleh Boy Thohir ini juga menjadi penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO AADI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News