kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada yang Blue Chip, Inilah Saham-Saham Murah di indeks IDX Value30


Jumat, 21 Juni 2024 / 06:00 WIB
Ada yang Blue Chip, Inilah Saham-Saham Murah di indeks IDX Value30
ILUSTRASI. Ada yang Blue Chip, Inilah Saham-Saham Murah di indeks IDX Value30


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka jam perdagangan hari ini, Jumat 21 Juni 2024 usai libur panjang perayaan Hari Raya Idul Adha 1445 H. Pembukaan jam perdagangan menjadi kesempatan untuk investor mengoleksi sejumlah saham murah di indeks IDX Value30.

Indeks IDX Value30 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 30 saham yang memiliki valuasi harga yang rendah dengan likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik.

Beberapa saham anggota IDX Value30 memiliki karakteristik blue chip. Saham blue chip adalah saham lapis satu yang memiliki fundamental kuat, kapitalisasi pasar besar dan menjadi terbaik di kelompok industri yang sama.

Beberapa saham konsituten indeks IDX Value30 bisa menjadi pilihan di tengah gejolak pasar saham. Pasalnya, valuasi sejumlah saham blue chip yang prospektif sudah tergolong murah. 

Sepanjang 2024 berjalan, indeks IDX Value30 sudah terkoreksi 3,23% per Jumat (14/6). Kinerja IDX Value30 bahkan lebih baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok 7,4%. 

Bahkan, Indeks IDX Value30 semakin melemah setelah libur Idul Adha. Pada perdagangan Rabu 19 J.uni 2024, indeks IDX Value30 kembali terkoreksi ke level 119,12, turun 1,61 poin atau 1,33% dibandingkan sehari sebelumnya. 

Kini IDX Value 30 mulai menunjukkan kebangkitan. Pada perdagangan Kamis 30 Juni 2024, Indeks IDX Value ditutup di level 120,90 naik tipis 1,78 poin atau 1,49%

Head of Research Waterfront Sekuritas Ratna Lim menyebut beberapa saham dalam indeks IDX Value30 bisa menjadi pilihan investasi di tengah kondisi pasar saat ini. 

“Karena saham-saham dalam indeks ini dipilih berdasarkan valuasinya yang masih relatif rendah atau murah terhadap industrinya,” ucap dia kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Head of Research Kiwoom Sekuritas Sukarno Alatas bilang penghuni indeks IDX Value30 punya valuasi yang cukup undervalued dan Return on Equity (ROE) yang mayoritas cukup tinggi. 

"Hanya saja dengan kondisi harga yang sedang downtrend sebaiknya menunggu momentum yang tepat jika ingin melakukan pembelian,” katanya.

Sukarno menyebut GJTL, BBTN, AUTO, ELSA, PGAS, ERAA dan ASII merupakan saham yang memiliki valuasi paling undervalued dari sisi Price Earning (PE), Price Book Value (PBV) dan Price per Sales Ratio (P/S). 

Harga saham ASII pada perdagangan Rabu 19 Juni 2024 ditutup di level 4.450, naik 30 poin atau 0,68% dibandingkan perdagangan sehari sebelumnya. Sejak awal tahun 2024, harga saham ASII sudah anjlok 1.250 poin atau 21,93%.

Sukarno memproyeksikan untuk target jangka pendek hingga menengah jika sudah mulai adanya indikasi sinyal beli potensi kenaikan 4%–10% dan jangka panjang bisa di atas 10%.

“Tetapi untuk saat ini strategi atau rekomendasi untuk investor bisa wait and see terlebih dahulu atau buy on weakness karena pasar masih dalam tekanan,” jelas dia.

Baca Juga: Menyaring Saham Lapis Kedua & Lapis Ketiga Saat Blue Chip dan IHSG Jeblok

Berdasarkan valuasi termurah, saham pilihan Ratna jatuh pada ADRO dengan PER di 3,73 kali. Kemudian ada ASII dan PGAS dengan PER masing-masing di level 6,07 kali dan 4,5 kali. 

Dalam hitungannya target harga ASII ada di Rp 5.000 per saham. Kemudian target harga saham ADRO di Rp 2.970 dan PGAS di Rp 1.550 per saham. 

Ratna bilang BBTN, BSDE dan CTRA juga tergolong murah secara valuasi. Namun ketiga emiten itu akan lebih menarik jika The Fed telah menurunkan suku bunga. 

“Sehingga Bank Indonesia juga dapat menurunkan BI Rate, dengan begitu harapnnya akan lebih menarik bagi saham-saham di sektor properti dan yang terkait,” kata Ratna. 

Valuasi BBTN relatif rendah dengan rasio PBV di kisaran 0,56 kali. Sementara itu PBV BSDE berada di level 0,53 kali dan CTRA dengan PVB di kisaran 1,02 kali. 

Dalam hitungan Ratna target harga BBTN berada di level Rp 1.500 per saham. Kemudia target harga dua saham properti, yakni BSDE dan CTRA masing-masing berada di Rp 1.150 dan Rp 1.300. 

Harga saham BBTN pada perdagangan Kamis 20 Juni 2024 ditutup di level 1.230, naik 55 poin atau 4,68%. Sejak awal tahun 2024, harga saham BBTN terakumulasi melemah 35 poin atau 2,77%.

 

Baca Juga: Emiten Milik Orang Terkaya RI Beri Dividen dan Saham Bonus, Apa Layak Beli?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×