kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada Wacana Perluasan Underlying, Pasar Waran Terstruktur Berpotensi Terus Bertumbuh


Minggu, 31 Maret 2024 / 19:29 WIB
Ada Wacana Perluasan Underlying, Pasar Waran Terstruktur Berpotensi Terus Bertumbuh
ILUSTRASI. Pada akhir perdagangan Kamis (28/3), nilai transaksi waran terstruktur mencapai Rp 656,08 miliar dengan total frekuensi perdagangan 570 kali.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi pertumbuhan waran terstruktur masih terbuka lebar. Hal ini seiringan dengan bertambahnya jumlah penerbit waran terstruktur dan rencana perluasan underlying-nya. 

Pada akhir perdagangan Kamis (28/3), nilai transaksi waran terstruktur mencapai Rp 656,08 miliar dengan total frekuensi perdagangan 570 kali. Sementara nilai transaksi di seluruh bursa berada di posisi Rp 12,06 triliun.

Jika ditarik lebih jauh, sepanjang tahun berjalan nilai transaksi waran terstruktur mencapai Rp 185,04 miliar dengan frekuensi 112 ribu kali. Sebagai pembanding, total seluruh transaksi di BEI sebesar Rp 638,51 triliun. 

Jumlah keseluruhan transaksi itu hanya berasal dari tiga issuer atau penerbit, yakni PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Maybank Sekuritas Indonesia dan PT CGS International Sekuritas Indonesia. 

Head Sales & Marketing Equity Derivative RHB Sekuritas Steinly Atmanagara mengatakan, saat ini, investor sudah mulai paham dalam melakukan trading di waran terstruktur dan banyak dari investor yang melakukan trading pada momentum tertentu.

Baca Juga: Genjot Transaksi Derivatif, BEI Bakal Meluncurkan Single Stock Futures (SSF)

Adapun dengan potensi perluasan underlying menjadi IDX80, Steinly menilai, ini akan membuka pasar lebih besar dan investor akan semakin memiliki pilihan beragam. 

"Selain itu dengan bertambahnya jumlah penerbit, tentunya pasar yang terbatas akan membuat persaingan menjadi terlalu ketat sehingga kurang menarik bagi penerbit baru," kata Steinly kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Di sisi lain, produk terbaru bursa Single Stock Futures (SSF) yang dinilai mirip dengan waran terstruktur tidak membuat Steinly goyah. Pasalnya, ada banyak elemen yang berbeda. 

Misalnya, di SSF bisa terjadi margin call yang mewajibkan investor untuk mengisi dana jika nilainya sudah di bawah batas. Namun lain sisi, futures sejatinya memiliki pengungkit yang lebih tinggi daripada waran terstruktur. 

"Di beberapa negara yang memiliki Single Stock Futures dan waran terstruktur seperti Thailand, keduanya bisa berjalan bersamaan karena memang pangsa pasarnya berbeda," kata Steinly. 

Dia bilang, investor bisa melakukan trading mingguan atau bulanan di waran terstruktur. Sementara SSF mungkin bisa untuk trading harian. Namun itu semua kembali pada masing-masing risiko setiap investor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×