Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, IHSG pekan ini ditopang mayoritas pergerakan indeks global yang cenderung meningkat. Sepengamatannya, investor telah mengantisipasi kebijakan tapering off sejak beberapa waktu lalu. Sehingga, pasar tidak terlalu reaktif terhadap pengumuman implementasi tapering off yang akan dimulai akhir bulan ini.
Untuk pekan depan, 8-12 November 2021, Rifqi memperkirakan IHSG akan bergerak cenderung terkoreksi terbatas di rentang 6.528 hingga 6.585. Adapun level support dan resistance-nya di 6.480 dan 6.627.
Baca Juga: IHSG turun tipis 0,07% ke 6.581 pada Jumat (5/11), ARTO memimpin net buy asing
Sementara Ivan memproyeksikan, IHSG pekan depan akan bergerak konsolidasi dengan penguatan yang cukup terbatas antara level support 6.480 dan resistance 6.680. Sentimen yang akan mempengaruhi adalah rilis data inflasi dari China yang mencatatkan kenaikan secara tahunan.
Menurut konsensus, trading economic inflasi secara tahunan atau year on year (yoy) akan menguat dari 0,7% menjadi 1,4% yoy. Adapun inflasi secara bulanan atau month on month (mom) juga ikut menguat dari 0% menjadi 0,6% mom.
Kemudian, Amerika Serikat akan rilis data tunjangan pengangguran dari 269.000 menjadi 264.000. Ini akan menjadi sentimen positif nantinya karena mencerminkan ekonomi di AS sudah mulai membaik saat ini.
Selanjutnya: IHSG naik 0,06% ke 6.590,46 pada awal perdagangan, net buy asing Rp 33,264 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News