Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo menyatakan akan mengubah konsentrasi pembangunan. Jika beberapa tahun belakangan ini konsentrasi kerja pemerintahan selalu diarahkan pada pembangunan infrastruktur, mulai 2019, fokus akan dialihkan pada perbaikan kualitas sumber daya manusia.
Perubahan fokus dilakukan karena Jokowi tidak ingin ke depan Indonesia hanya mengandalkan ekonominya dari kekayaan sumber daya alam; hutan, mineral dan batubara. Ia ingin ke depan ekonomi Indonesia bertumpu pada inovasi dan keahlian.
Meskipun begitu, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki melihat, saham emiten sektor infrastruktur dan konstruksi masih berpotensi untuk tumbuh. Alasannya, pemerintah masih akan tetap menjalankan proyek-proyek infrastruktur di samping peningkatan keahlian dan inovasi demi pengembangan kualitas sumber daya manusia.
“Pengembangan sumber daya manusia lebih ke spesialisasi tenaga kerja yang diikuti dengan sertifikasi berdasarkan keterampilan masing-masing di banyak sektor. Setiap tenaga kerja harus punya sertifikasi termasuk pekerja di pembangunan infrastruktur ataupun bidang lainnya,” kata Yaki saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (22/4).
Oleh karena itu, ia merekomendasikan untuk hold atau buy on support saham-saham sektor infrastruktur dan konstruksi. Emiten-emiten tersebut adalah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dengan target harga hingga akhir tahun Rp 2.350 per saham, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Rp 2.600, PT PP Tbk (PTPP) Rp 2.650, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) Rp 1.980, PT Jasa Marga Tbk (JSMR) Rp 6.600, dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 3.940.
Per perdagangan Senin (22/4) harga saham WSKT berada pada level Rp 2.120, WIKA Rp 2.380, PTPP Rp 2.430, ADHI Rp 1.770, JSMR Rp 5.975, dan TLKM Rp 3.780.
Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan belum bisa memutuskan sektor apa yang bakal terimbas dari program ini. Alasannya, ia melihat arah pembangunan Presiden Joko Widodo itu pada pelatihan sumber daya manusia, bukan pengembangan industri tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News