kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi corona, Yanaprima Hastapersada (YPAS) pasang target konservatif tahun ini


Minggu, 26 April 2020 / 16:41 WIB
Ada pandemi corona, Yanaprima Hastapersada (YPAS) pasang target konservatif tahun ini
ILUSTRASI. PT Yanaprima Hastapersada Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kemasan karung plastik, karung laminasi serta kantong semen, PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) tidak ingin terlalu muluk-muluk dalam mengejar target kinerja tahun ini. Hingga tutup tahun nanti, perusahaan ini menargetkan penjualan dan laba  setidaknya bisa menyamai realisasi kinerja di tahun 2019.

Sikap yang tidak muluk-muluk ini berdasarkan pada permintaan pasar yang lesu di tengah-tengah pandemi virus corona (Covid-19). Imbas dari pandemi tersebut sudah mulai dirasakan oleh YPAS di kuartal I-2020.

Direktur PT Yanaprima Hastapersada Tbk  Rinawati mengungkapkan corona yang mewabah menghambat kelangsungan pembangunan berbagai proyek sehingga membuat kebutuhan semen menjadi rendah. Hal ini turut menekan permintaan produk-produk kemasan YPAS yang juga menyasar industri semen sebagai target pasar. 

Baca Juga: Setelah merugi di 2018, Yanaprima (YPAS) bukukan laba Rp 3,48 miliar di 2019

Di sisi lain, wabah yang saat ini berstatus sebagai pandemi ini juga memukul kondisi perekonomian global. Akibatnya, permintaan produk-produk kemasan YPAS di pasar ekspor ikut melesu.

“Pasar ekspor mengalami penurunan sangat signifikan di kuartal I tahun 2020, karena secara global customer export perseroan pun mengalami penurunan penjualan akibat covid-19,” kata Rinawati kepada Kontan.co.id, Minggu (26/4).

Rinawati belum merinci bagaimana realisasi kinerja di kuartal I secara keseluruhan. Yang terang, ia mengungkapkan pandemi corona telah membuat penjualan di kuartal I menjadi sedikit menurun bila dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Tantangan lainnya juga datang dari beban pengupahan. Dalam hal ini, selisih perbedaan antara besaran upah minimum provinsi (UMP) Jawa Timur dan Jawa Tengah yang kian membesar membuat ongkos produksi YPAS menjadi semakin berat. Maklum saja, pabrik YPAS memang berlokasi di Jawa Timur, sehingga YPAS harus menanggung beban pengupahan yang lebih besar.




TERBARU

[X]
×