kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada komunitas pasar modal dibalik aktifnya bursa saham


Selasa, 24 November 2020 / 00:48 WIB
Ada komunitas pasar modal dibalik aktifnya bursa saham
ILUSTRASI. Karyawan memotret layar pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.


Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor ritel saat ini terbilang sangat aktif untuk bertransaksi. Bukan hanya pada saham big cap, namun mereka seperti menemukan berlian yang tersembunyi dengan bertransaksi saham yang pamornya kurang besar, namun sejatinya memiliki fundamental yang solid.

Ada komunitas pasar modal yang belakangan ini aktif dibalik hal tersebut.

Salah satunya adalah Indonesia Investment Education (IIE). Arsitek komunitas ini adalah Rita Efendy, Kartika Sutandi dan Yudi Chen. "Awalnya, Ellen May membuatkan webinar untuk klien saya," ungkap Rita, yang bekerja di salah satu sekuritas.

Baca Juga: Asing manfaatkan kenaikan IHSG dengan mengobral saham-saham ini Senin (23/11)

Webinar yang digelar di medio Juli silam ini ternyata mendapat respons positif. Selain pesertanya membludak, harga dan likuiditas di saham yang dibahas meningkat cukup signifikan setelah webinar diadakan.

Kebetulan setelah itu, Rita bertemu salah seorang temannya. "Kemudian muncul ide bagaimana jika membuat webinar serupa, tapi difokuskan untuk ritel," kenang dia.

Rita tertarik dengan gagasan tersebut. Terlebih, selama ini sekuritas cenderung memberi akses lebih besar kepada klien investor institusi ketimbang ritel.

Sejak saat itu, IIE berdiri dengan mengusung misi memberikan akses informasi dan analisa seluas-luasnya bagi investor ritel. Terlebih, investor ritel saat ini menguasai 70%-80% transaksi harian bursa saham.

Selain IIE, ada juga D'Origin. Cynthia Nadeak berada di balik komunitas tersebut. Semua berawal dari tahun 2010 saat wanita yang akrab disapa Tia ini sering nongkrong di kafe membahas isu pasar modal dengan sejawat. "Dari situ mulai terbentuk, saya bilangnya komunitas lintas partai," tandas Tia.

Pasalnya, komunitas tersebut terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari investor ritel, broker, hingga orang-orang korporasi yang ikutan nimbrung. Pertemuan rutin digelar tiap bulan. Isunya disesuaikan dengan isu yang sedang hangat.

Baca Juga: Intip saham-saham yang paling banyak diburu asing saat IHSG melesat Senin (23/11)

Pendekatan yang dilakukan juga top to bottom. D'Origin membahas dari sisi makro, kemudian mengerucut pada sisi yang lebih mikro hingga analisa teknikal saham. "Kebetulan, karena komunitas, narasumber yang hadir juga tidak mau dibayar. Kami independen," klaim Tia.

Sementara IIE menghadirkan analis kompeten demi menjaga independensi. "Emiten yang kami hadirkan juga memiliki fundamental baik atau memiliki cerita seperti AISA yang mengalami perubahan manajemen," tutur Rita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×