Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten konstituen Indeks KOMPAS100 terkena kocok ulang alias reshuffle. Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi mayor indeks KOMPAS100 untuk periode 1 Agustus hingga 31 Oktober 2024.
Dalam kocok ulang kali ini, BEI menukar 13 saham penghuni indeks KOMPAS 100. Asal tahu saja, Indeks KOMPAS100 adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari 100 saham yang memiliki likuiditas yang baik dan kapitalisasi pasar yang besar.
Ketiga belas saham yang baru masuk ke Indeks KOMPAS100 mulai awal Agustus adalah sebagai berikut. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Avia Avian Tbk (AVIA), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY).
Lalu, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Mandiri Herindo Adiperkasa (MAHA), PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ), dan PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR).
Baca Juga: Arah IHSG & Rekomendasi Saham Pilihan Kala Musim Laporan Kinerja Semester I-2024 Tiba
Sementara, 13 saham yang keluar dari Indeks KOMPAS100 mulai awal Agustus adalah PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN), PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA), dan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).
Kemudian, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Murni Sadar Tbk (MTMH), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON), dan PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM).
Analis Phillip Sekuritas Helen Vincentia mengatakan, saham yang masuk dalam Indeks KOMPAS100 memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, serta fundamental dan kinerja yang baik.
“Perubahan dalam Indeks dapat mencerminkan perubahan dalam likuiditas perdagangan, misalnya sektor yang tengah aktif diperdagangkan,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (26/7).
Melansir data BEI, kinerja Indeks KOMPAS100 masih turun 2,71% sejak awal tahun 2024. Helen melihat, penggerak indeks saat ini adalah masih ditunggunya rilis kinerja keuangan kuartal II 2024 serta data ekonomi global.
Helen pun merekomendasikan AVIA dengan target harga Rp 700 per saham.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi melihat, perubahan konstituen terjadi disebabkan tergerusnya kapitalisasi pasar yang disebabkan kinerja saham dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, frekuensi pasar yang rendah dan kinerja keuangan juga menyebabkan kocok ulang.
“Kami berpandangan dengan masuknya konstituen yang lebih besar secara kapitalisasi pasar dan frekuensi pasar dapat mendorong performance Indeks KOMPAS100,” ujarnya kepada Kontan, Jumat (26/7).
Jika melihat bobot dari emiten yang baru atau kembali masuk ke dalam Indeks KOMPAS100, terlihat beberapa konsitituen memiliki kapitalisasi yang besar, seperti AMMN, BNGA, dan HMSP. Saat ini, kapitalisasi pasar AMMN senilai Rp 844,84 triliun, BNGA Rp 44,88 triliun, dan HMSP Rp 79,1 triliun.
Meskipun indeks KOMPAS100 turun 2,71% secara year to date (ytd), tetapi kinerjanya naik 0,43% dalam sehari pada perdagangan Jumat (26/7) lalu. Respons positif pasar pada perdagangan Jumat membuat kinerja Indeks KOMPAS100 sudah mulai bergerak di atas MA200.
Meski demikian, dengan bobot kapitalisasi Indeks KOMPAS100 mencapai 54% terhadap IHSG, maka menunjukkan risiko yang mirip dengan indeks utama.
“Jika rupiah tertekan, ketidakpastian kebijakan pemerintah, dan pelonggaran kebijakan moneter tidak sesuai target, maka dapat berdampak negatif terhadap Indeks KOMPAS100,” kata Audi.
Audi melihat, masuknya AMMN, BNGA, dan CMRY dapat memberikan sentimen menarik terhadap performa Indeks KOMPAS100.
“Selain itu, jika melihat frekuensi transaksi, kinerja Indeks KOMPAS100 cenderung akan meningkat. Ini didorong kinerja para emiten yang baru masuk, seperti AMMN yang transaksinya mencapai 585.000 kali dalam tiga bulan terakhir,” ujarnya.
Baca Juga: IHSG Diprediksi Menguat Terbatas pada Senin (29/7), Berikut Saham yang Bisa Dicermati
Audi pun merekomendasikan hold untuk saham CMRY dengan target harga Rp 5.325 per saham. Saham BNGA direkomendasikan beli dengan target Rp 2.035 per saham. Sementara, saham AMMN direkomendasikan trading buy dengan target harga Rp 12.950 per saham.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama melihat, kinerja pergerakan harga saham para emiten yang baru masuk ke Indeks KOMPAS100 tengah mengalami peningkatan kinerja.
Sementara, emiten yang keluar dari Indeks KOMPAS100 saat ini juga tercatat mengalami penurunan performa, baik dari fundamental hingga harga saham.
“Peningkatan kinerja para konstituen pun bisa mempengaruhi kinerja Indeks KOMPAS100 bisa menjadi lebih likuid. Karena, kinerja Indeks KOMPAS100 ,” ujarnya kepada Kontan, Minggu (28/7).
Sentimen negatif secara makro yang akan mempengaruhi kinerja Indeks KOMPAS100 ke periode selanjutanya adalah adanya resesi, stagflasi, inflasi, tensi geopolitik, dan disrupsi rantai suplai.
“Kinerja para emiten konstituen indeks ini juga dipengaruhi potensi penerapan pelonggaran moneter oleh bank sentral,” paparnya.
Dari emiten konstituen Indeks KOMPAS100, Nafan merekomendasikan accumulative buy saham PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES), PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga terdekat masing-masing Rp 860 per saham, Rp 1.330 per saham, Rp 4.640 per saham, Rp 5.150 per saham, Rp 5.050 per saham, Rp 26.900 per saham, dan Rp 2.520 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News