kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ada ETF Bitcoin Spot, Pelaku Usaha Kripto Indonesia Sumringah


Sabtu, 13 Januari 2024 / 05:40 WIB
Ada ETF Bitcoin Spot, Pelaku Usaha Kripto Indonesia Sumringah
ILUSTRASI. Para pelaku usaha kripto tanah air optimistis kehadiran ETF Bitcoin Spot dapat membawa perubahan besar bagi industri kripto.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Para pelaku usaha kripto di Indonesia antusiasn dengan kehadiran ETF Bitcoin Spot. Mereka yakin, ETF Bitcoin Spot dapat membawa perubahan besar bagi industri kripto.

Dampak diperdagangkannya ETF Bitcoin Spot diharapkan dapat memperluas adopsi kripto.

Seperti diketahui, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) telah mengumumkan persetujuan untuk 11 produk ETF Bitcoin spot pada hari Rabu (10/1) waktu setempat. Regulator memberikan persetujuan kepada 11 produk sekaligus di saat-saat berakhirnya tenggat waktu keputusan tersebut.

Jesse Choi, CO-CEO Reku mengatakan, momentum ini menandai tonggak sejarah baru di pasar keuangan global. Sebab adopsi aset kripto akhirnya telah terlegitimasi dalam sistem keuangan tradisional.

“Disetujuinya ETF Bitcoin Spot menggambarkan penerimaan institusi keuangan tradisional global terhadap Bitcoin yang semakin tinggi. Hal tersebut mengindikasikan besarnya minat investor tradisional terhadap Bitcoin,” kata Jesse dalam keterangan yang dibagikan, Kamis (11/1).

Baca Juga: ETF Bitcoin Spot Akhirnya Disetujui, Bagaimana Potensi Harga Bitcoin ke Depan?

Jesse menambahkan, persetujuan ETF Bitcoin Spot juga membawa dampak positif bagi industri kripto, khususnya di Amerika Serikat. Kehadiran ETF Bitcoin Spot semakin memudahkan akses berinvestasi bagi investor institusional dan ritel melalui ETF Bitcoin.

Dengan demikian, antusiasme dan permintaan pasar dapat semakin mendorong aliran dana ke Bitcoin. Melansir Alliance Bernstein, diperkirakan jumlah investasi yang masuk ke pasar mencapai US$5 miliar hingga US$10 miliar.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menilai, keputusan ETF Bitcoin Spot dapat tersebut merupakan modal guna menuju peraturan kripto yang lebih luas. Sehingga, kemungkinan dapat mengurangi beberapa ketakutan investor untuk berinvestasi di aset kripto.

“Kehadiran Bitcoin ETF tidak hanya memberikan lebih banyak perlindungan peraturan, namun juga memungkinkan investor untuk berinvestasi di aset kripto dengan mudah melalui manajer investasi,” kata Panji kepada Kontan.coid, Kamis (11/1).

Apalagi, sejumlah manajer investasi yang telah mendapatkan persetujuan penerbitan ETF Bitcoin spot memiliki reputasi besar. Oleh karena itu, kemungkinan besar sejumlah uang akan mengalir ke ETF Bitcoin Spot.

Panji melihat, investor telah antusias menanti keputusan ini sejak Blackrock mengajukan aplikasinya pada Juni 2023 lalu, dikala harga BTC sekitar US$ 25.000. Optimisme tersebut telah membantu meningkatkan harga bitcoin secara substansial dalam beberapa bulan terakhir dan berpotensi akan masih akan berlanjut kedepannya.

Tak kalah penting, Panji menilai, persetujuan ETF ini dapat mengubah sentimen investor terhadap kripto, membuatnya lebih positif dan dianggap sebagai aset yang semakin mapan. Sehingga, pandangan positif itu dapat menciptakan efek domino di seluruh pasar, termasuk di Indonesia yang berpotensi akan meningkatkan jumlah investor dan transaksi.

CEO Tokocrypto Yudhono Rawis menambahkan, persetujuan ETF Bitcoin Spot akan membawa dampak positif bagi pasar kripto terkhusus bagi para investor. Disamping potensinya meningkatkan permintaan dan harga Bitcoin di pasar spot.

“ETF akan memberikan akses yang lebih mudah dan terjangkau bagi investor untuk berinvestasi, terutama Bitcoin. Hal ini dapat mendorong peningkatan adopsi dan kepercayaan investor mendorong pertumbuhan industri kripto secara signifikan,” ungkap Yudho kepada Kontan.co.id, Kamis (11/1).

Yudho menyoroti potensi peningkatan likuiditas dan volume transaksi di pasar sebagai akibat langsung dari ETF ini. Selain itu, persetujuan ETF Bitcoin oleh SEC dapat meningkatkan perhatian dari regulator di Indonesia terhadap aset kripto.

Namun, Panji Yudha mengingatkan, investor tetap harus berhati-hati dalam berinvestasi di aset kripto, sehingga sangat penting bagi investor untuk memahami risiko dan meningkatkan pemahaman tentang industri aset kripto.

Faktor itu pula yang membuat Panji masih sulit untuk memprediksi harga aset kripto di akhir tahun 2024. Yang jelas, harga penutupan di akhir tahun ini diperkirakan lebih tinggi daripada harga pembukaan 1 Januari 2024 lalu yang berada di sekitar harga US$ 42.200.

Baca Juga: Kehadiran Bitcoin ETF Bisa Meruntuhkan Stigma Negatif Terhadap Aset Kripto

Adapun penerbit ETF Bitcoin spot dijadwalkan melakukan perdagangan perdana secara bersamaan pada (11/1) waktu AS. Berikut 11 produk ETF Bitcoin beserta simbol ticker yang diusulkan.

1. Blackrock's iShares Bitcoin Trust (IBIT)

2. ARK 21Shares Bitcoin ETF (ARKB)

3. WisdomTree Bitcoin Fund (BTCW)

4. Invesco Galaxy Bitcoin ETF (BTCO)

5. Bitwise Bitcoin ETF (BITB)

6. VanEck Bitcoin Trust (HODL)

7. Franklin Bitcoin ETF (EZBC)

8. Fidelity Wise Origin Bitcoin Trust (FBTC)

9. Valkyrie Bitcoin Fund (BRRR)

10. Grayscale Bitcoin Trust (GBTC)

11. Hashdex Bitcoin ETF (DEFI)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×