kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.606.000   -1.000   -0,06%
  • USD/IDR 16.274   -94,00   -0,58%
  • IDX 7.070   -96,17   -1,34%
  • KOMPAS100 1.038   -17,48   -1,66%
  • LQ45 818   -13,81   -1,66%
  • ISSI 211   -3,10   -1,45%
  • IDX30 421   -5,96   -1,40%
  • IDXHIDIV20 505   -6,78   -1,33%
  • IDX80 118   -2,17   -1,81%
  • IDXV30 121   -1,53   -1,24%
  • IDXQ30 139   -1,86   -1,32%

Ada Dua Hari Perdagangan di Pekan Pendek, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini


Rabu, 29 Januari 2025 / 09:31 WIB
Ada Dua Hari Perdagangan di Pekan Pendek, Cek Rekomendasi Saham Berikut Ini
ILUSTRASI. rekomendasi saham dan proyeksi pergerakan IHSG


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) libur tiga hari pada pekan terakhir bulan Januari 2025. Pada pekan pendek ini, pasar saham hanya tersisa dua hari perdagangan, yakni Kamis (30/1) dan Jumat (31/1).

Seperti diketahui, bursa libur tiga hari memperingati Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, cuti bersama Tahun Baru Imlek dan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili. Menjelang pekan pendek ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik melemah pada akhir pekan lalu.

Setelah menguat enam perdagangan berturut-turut, IHSG turun dua hari beruntun. IHSG anjlok 0,92% ke posisi 7.166,05 pada perdagangan Jumat (24/1). Meski secara mingguan, IHSG masih mampu mengakumulasi penguatan 0,16% sepanjang pekan lalu.

Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menyoroti arus dana keluar (capital outflow) dari investor asing yang pekan lalu melakukan jual bersih (net sell) sebesar Rp 919,91 miliar di seluruh pasar. Ratih melihat performa pasar saham atau laju IHSG pekan lalu dilanda aksi profit taking.

Vice President Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Indonesia, Oktavianus Audi menambahkan, IHSG masih bergerak dinamis pada awal tahun ini. Secara year to date, IHSG mengakumulasi penguatan 1,22% di tengah capital outflow yang masih mengalir deras, dengan akumulasi net sell sebesar Rp 3,60 triliun di seluruh pasar.

Baca Juga: Pergerakan Pasar Saham Indonesia di 100 Hari Prabowo-Gibran, Dana Asing Keluar​

Audi menilai kondisi pasar saham di bulan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama, sentimen eksternal, terutama di sekitar pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS). Hal ini mendorong adanya realokasi aset, yang sejalan dengan terjadinya capital outflow dari beberapa negara emerging market, termasuk Indonesia.

Kedua, langkah mengejutkan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan 25 basis point dalam pertemuan Januari 2025. "Ini cenderung menjadi angin segar untuk pasar saham," kata Audi kepada Kontan.co.id, Rabu (29/1).

Ketiga, pasar juga memperhatikan katalis dari kebijakan pemerintah baru. Termasuk insentif pajak untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), subsidi bunga untuk industri padat karya, hingga berlanjutnya Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).

Investment Analyst Edvisor Profina Visindo Indy Naila sepakat, Trump Effect, pemangkasan suku bunga BI dan kebijakan pemerintah baru menjadi sentimen penting yang mewarnai IHSG pada bulan Januari. Menurut Indy, IHSG mengalami koreksi wajar pada pekan lalu, di tengah posisi pelaku pasar yang cenderung dalam mode wait and see.

Indy menaksir IHSG masih berpotensi menguat kembali, dengan terlebih dulu menguji resistance 7.261 dan support di 7.071 untuk perdagangan Kamis (30/1). Jika berhasil ditembus, maka IHSG bisa menguji resistance berikutnya pada area 7.370 di akhir Januari, Jumat (31/1).

Sedangkan Ratih melihat peluang IHSG bergerak sideways dalam rentang 7.100 - 7.250 dalam dua perdagangan terakhir pada Januari 2025. Ratih menyoroti katalis dari nilai tukar rupiah yang kembali ke level Rp 16.200 per dolar Amerika Serikat (AS), meski suku bunga BI turun ke level 5,75%.

Stabilitas rupiah turut dipengaruhi oleh turunnya imbal hasil obligasi AS dalam sepekan terakhir, pasca pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS yang tidak banyak menyinggung kenaikan tarif dalam waktu dekat. "Jika kondisi rupiah dapat terjaga, IHSG dapat lanjutkan fase rebound jangka pendeknya," jelas Ratih.

Sementara itu, Audi menaksir IHSG akan cenderung bergerak melandai usai libur panjang dengan support 7.040 dan resistance pada level 7.379. Menurut Audi, perlu sentimen yang bisa mengangkat IHSG. Dorongan bisa datang dari musim rilis kinerja kuartal IV atau tahun penuh 2024 yang segera bergulir.

Dalam pekan pendek di akhir Januari ini, Audi menyarankan trading buy saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), serta speculative buy PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) dan PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO). Dengan target harga masing-masing di Rp 2.250, Rp 4.590 dan Rp 710.

 

Sementara Ratih menyarankan buy on weakness saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada level harga saat ini di Rp 2.690. Target harga ada di resistance Rp 2.820, dengan memperhatikan support di Rp 2.550.

Rekomendasi Ratih lainnya adalah saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). Dengan target harga masing-masing di resistance Rp 2.620 dan Rp 426 per saham.

Indy menjagokan sektor barang konsumsi primer, energi dan properti. Saham pilihannya adalah JPFA, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Selanjutnya: Australia Inflation Cools In Q4, Opens Door To Rate Cut

Menarik Dibaca: Terus Mendaki, Harga Emas Antam Hari Ini (29/1) Melonjak Rp 10.000 ke Posisi Berikut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×