kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Ada ancaman virus corona, begini efeknya terhadap kinerja Siantar Top (STTP)


Rabu, 25 Maret 2020 / 16:39 WIB
Ada ancaman virus corona, begini efeknya terhadap kinerja Siantar Top (STTP)
ILUSTRASI. PT Siantar Top Tbk


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid-19) yang terus berlanjut berdampak pada kinerja PT Siantar Top Tbk (STTP). Menurut perusahaan, akibat penyebaran corona, kinerja ekspornya sedikit terganggu.

Armin, Direktur Operasional Siantar Top mengatakan salah satu Negara yang menjadi tujuan ekspor STTP adalah China. Lebih lanjut, penyebaran Covid-19 juga mengusik rencana bisnis STTP untuk memperluas pemasaran di China.

“Sekarang China sudah mulai membuka diri. Tetapi sedikit banyak ekspor pasti terganggu,” ujar dia kepada Kontan.co.id, kemarin (24/3).

Baca Juga: Saham Siantar Top (STTP) menguat 55,56% saat IHSG anjlok 37,49%

Selain China, negara lain yang menjadi tujuan ekspor STTP adalah negara di kawasan Asia Timur, seperti Taiwan dan Korea Selatan. Sementara untuk tahun ini, Armin menegaskan STTP belum berencana untuk membuka pasar ekspor baru dan akan berfokus pada pemerataan pasar.

“China itu kan sangat luas. Kami hanya masuk dan belum melakukan pemerataan. Fokusnya kami ingin pemerataan di China nya sendiri,” sambung dia.

Toh, Armin mengatakan porsi ekspor terhadap pendapatan konsolidasi STTP tidak terlalu besar. 

Melansir laporan keuangan, penjualan ekspor pada sembilan bulan pertama 2019 mencapai Rp 249.09 miliar atau sekitar 10,54%.

Armin juga tidak menampik adanya penyebaran virus ini membuat permintaan produk secara umum mengalami penurunan. Selain karena adanya kecenderungan masyarakat untuk berdiam di rumah, kebijakan pemerintah daerah untuk meliburkan siswa sekolah juga turut berpengaruh terhadap permintaan secara umum.

Tahun ini, STTP menargetkan laba bersih dan pendapatan dapat tumbuh sekitar 10% sampai 15%. Namun, Armin bilang realisasi target ini sangat bergantung pada perkembangan virus Covid-19. Terlebih saat ini jumlah pasien positif Covid-19 juga terus bertambah.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai kinerja STTP secara tidak langsung akan terdampak penyebaran Covid-19. Sebab, para agen dan penjual ritel pasti akan menahan permintaan seiring dengan kondisi permintaan yang belum memungkinkan.

Baca Juga: Melihat dampak insentif fiskal terhadap kinerja Siantar Top Tbk (STTP)

Guna meningkatkan kinerja, salah satu upaya yang dilakukan STTP adalah menaikkan kelas sejumlah produknya, yakni dengan meningkatkan volume serta penampilan kemasan dan juga isinya. Armin mengatakan, salah satu produk yang sudah dinaikkan kelasnya adalah Mie Gemezz yang secara packaging dan isi terus dikembangkan.

Di tengah mewabahnya Covid-19, Armin memastikan kegiatan operasional dan logistic STTP berjalan normal. Manajemen STTP melengkapi pegawai dan pekerja dengan alat perlindungan diri seperti masker, hand sanitizer, hingga penyemprotan disinfektan.

“Intinya kami berupaya menjaga orang-orang dan meminimalkan penularan,” pungkas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×