kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada 11 saham gocap, seperti apa kondisi keuangannya saat ini?


Minggu, 15 Desember 2019 / 15:47 WIB
Ada 11 saham gocap, seperti apa kondisi keuangannya saat ini?
ILUSTRASI. Karyawan berjalan di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12/2019). Sebagian saham gocap ini merupakan saham sektor properti


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada 11 perusahaan yang sahamnya berada pada Rp 50 per saham pada Jumat (13/12). Emiten saham gocap ini beragam, baik emiten lama maupuh emiten baru. Dari jumlah tersebut, saham gocap ini banyak dari sektor properti. 

Lalu bagaimana kondisi fundamentalnya saat ini?

1. PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE)

Perusahaan ini melantai pada Juni 2016 dengan emisi Rp 100 miliar. 

Pada kuartal III-2019 JGLE mencatat penurunan pendapatan 6,84% secara tahunan (yoy) dari Rp 201,33 miliar menjadi Rp 187,55 miliar. Penurunan pendapatan tersebut menyebabkan perusahaan mengalami kenaikan kerugian hingga 147,4% (yoy) dari Rp 34,79 miliar menjadi Rp 86,07 miliar. 

Kemudian, utang Graha Andrasentra tercatat sebesar Rp 1,25 triliun atau turun 20,62% dari awal tahun yang tercatat Rp 1,57 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan juga turun 3,78% sejak awal tahun dari Rp 2,27 triliun menjadi Rp 2,19 triliun.

Baca Juga: Berikut prospek 52 emiten yang IPO sepanjang tahun 2019

2. PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)

Perusahaan ini melantai pada April 2017 dengan emisi Rp 135,81 miliar. 

Pada kuartal III-2019, FORZ mencatatkan pendapatan Rp 8,2 miliar atau turun 85,13% yoy dari Rp 55,14 miliar. Penurunan pendapatan tersebut membuat perusahaan mengalami kerugian hingga Rp 5,67 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya mencatatkan laba Rp 2,13 miliar. 

Kemudian, utang perusahaan mencapai Rp 469,44 miliar atau naik 10,03% sejak awal tahun. Sedangkan ekuitas tercatat Rp 278,8 miliar atau turun 0,94% sejak awal tahun. 

3. PT First Indo American Leasing Tbk (FINN)

Perusahaan ini melantai pada Juni 2017 dengan emisi Rp 152 miliar. 

Pada kuartal III-2019, FINN mengantongi pendapatan RP 86,98 miliar atau turun 34,74% yoy dari Rp 133,29 miliar. Penurunan pendapatan ikut menyebabkan perusahaan merugi hingga Rp 39,4 miliar. Padahal di kuartal III-2018 perusahaan masih mengantongi laba bersih Rp 3,98 miliar. 

Kemudian, utang perusahaan di kuartal III-2019 tercatat sebesar Rp 607,74 miliar turun 13,94% sejak awal tahun. Sedangkan ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 218,92 miliar atau turun 15,25% sejak awal tahun. 

Baca Juga: Asabri: Investasi Tidak Bermasalah, Semua Sudah dikaji Internal

4. PY Armidian Karyatama Tbk (ARMY)

Perusahaan melantai pada Juni 2017 dengan emisi Rp 18,9 miliar.  

Pada kuartal III-2019, ARMY mengantongi pendapatan Rp 78,92 miliar atau turun 40,36% yoy. Penurunan pendapatan tersebut membuat laba bersih perusahaan turun 40,28% yoy dari Rp 23,71 miliar menjadi Rp 14,16 miliar. 

Kemudian, utang perusahaan tercatat Rp 407,49 miliar atau naik 27,05% dari awal tahun. Sedangkan ekuitas ARMY tercatat naik 21,39% sejak awal tahun, menjadi Rp 1,45 triliun. 



TERBARU

[X]
×