Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam BNI Investor Daily Summit 2024, investor kawakan Lo Kheng Hong berbagi tips enam kriteria ideal yang harus dipenuhi oleh perusahaan sebelum dia memutuskan untuk berinvestasi saham di perusahaan tersebut.
Mengutip Infopublik.id, Lo menjelaskan, kriteria tersebut menjadi pedomannya dalam membangun portofolio saham yang solid.
"Ketika saya membeli saham, yang pertama saya perhatikan adalah kejujuran pengendali, direksi, dan komisaris perusahaan. Jika mereka tidak jujur, saya tidak akan membeli saham perusahaan tersebut," ungkap Lo dalam siaran pers BNI yang diterima pada Kamis (10/10/2024).
Kriteria kedua yang ditekankan Lo adalah bidang usaha perusahaan. Menurutnya, tidak semua bidang usaha layak untuk diinvestasikan.
“Saya hanya membeli saham perusahaan yang memiliki bidang usaha yang kuat dan prospektif,” tegasnya.
Kriteria ketiga, Lo juga sangat memperhatikan laba perusahaan. Kriteria ini menjadi faktor kunci dalam memilih saham.
“Saya tidak mau membeli saham perusahaan yang labanya kecil. Saya hanya membeli saham perusahaan yang labanya besar,” ujarnya.
Baca Juga: Warren Buffett Sarankan untuk Belajar Hal Ini Agar Bisa Jadi Orang Kaya
Kriteria keempat adalah pertumbuhan perusahaan. Lo akan melihat apakah laba perusahaan yang diinvestasikan itu bertumbuh atau tidak.
Kriteria kelima, Lo menyatakan bahwa valuasi saham juga harus diperhatikan.
"Perusahaan bagus sekalipun, jika valuasinya terlalu mahal, saya tidak akan membelinya. Saya hanya bersedia membeli perusahaan bagus di harga wajar, atau jika bisa, saat harga diskon,” tambahnya.
Kriteria terakhir yang tidak kalah penting adalah dividend yield. Menurut Lo, dividend yield yang tinggi sangat menarik karena memberikan keuntungan pasif bagi investor.
“Jika dividend yield-nya besar, tentu saya sangat tertarik. Dividen besar setiap tahun sangat menguntungkan bagi para investor,” kata Lo.
Oleh karena itu, Lo Kheng Hong menekankan pentingnya berinvestasi di perusahaan pemilik kriteria-kriteria tersebut yang dinamakan sebagai wonderful company.
Lo Kheng Hong menyebutkan contoh wonderful company adalah sejumlah perusahaan perbankan yang besar, termasuk BNI.
Baca Juga: Selektif Memilih Saham Emiten Ban Meski Harga Sedang Kompak Menanjak
"BNI adalah contoh wonderful company. Laba perusahaan ini besar, dan setiap tahun terus bertumbuh semakin besar,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News