kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

4 emiten terbaik: TLKM, ARNA, BMRI, dan Astra


Rabu, 14 Mei 2014 / 12:14 WIB
4 emiten terbaik: TLKM, ARNA, BMRI, dan Astra
ILUSTRASI. Rupiah berpotensi menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (21/12). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Otoritas pasar modal menyematkan empat emiten terbaik berdasarkan sejumlah kriteria yang ditentukan. Keempat emiten itu adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Astra Sedaya Finance (ASF).

Predikat itu diberikan berdasarkan penilaian yang ditentukan oleh para self regulatory organizations (SRO). TLKM mendapat predikat emiten saham terbaik dengan kapitalisasi pasar di atas Rp 10 triliun.

Kemudian, ARNA disematkan sebagai emiten saham terbaik dengan kapitalisasi pasar sampai dengan Rp 10 triliun. BMRI dan ASF masing-masing mendapat penghargaan sebagai emiten obligasi terbaik untuk perusahaan terbuka dan non terbuka.

Ito Warsito, Direktur Utama BEI mengatakan, penghargaan yang disebut dengan Capital Market Award (CMA) itu diberikan sebagai insiprasi emiten lainnya untuk menjadi lebih baik.

"Perusahaan pemenang CMA telah (lolos) melalui beberapa tahap penilaian," jelasnya, Selasa malam (13/5).

Penilaian tahap pertama berdasarkan kriteria umum yang melipiti rekam jejak atas beberapa aspek. Kriteria itu antara lain, emiten yang dinilai minimal sudah tercatat di BEI selama dua tahun. Opini auditor atas laporan keuangan dua tahun terakhir juga menjadi penilaian.

Lalu, emiten tidak pernah rugi bersih selama dua tahun terakhir, tidak mengalami ekuitas negatif. Kemudian, tingkat pengenaan sanksi, jumlah saham publik (free float) emiten juga menjadi objek penilaian.

Setelah lolos, baru dilakukan penilaian tahap ke dua yang didasarkan pada kriteria khusus. Kriteria ini meliputi penilaian kuantitatif terhadap kinerja keuangan dan aspek good corporate governance (GCG).

Setelah itu, akan dipilih tiga nominee dari masing-masing kategori. Di tahap akhir, akan dilakukan wawancara serta diskusi pleno oleh dewan juri untuk menetapkan pemenang.

Adapun, dewan juri dari ajang ini melibatkan perwakilan dari berbagai profesi dan lembaga. Mereka adalah Bacelius Ruru, Aviliani, Christofer Wibisono, Erry Ruana Hardjapamekas, Firmanzah, dan Indra Safitri.

Selain itu, juga ada Kanaka Poeradiredja, Ludovicus Sensi, Purbaya Yudhi Sadewa, Ronald T Andi Kasim, Roy Iman Wirahardja, Sigit Pramono, dan Tuti Hadiputranto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×