Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga emiten teknologi jumbo di Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah berlomba untuk mengejar profitabilitas. Salah satu indikator yang akan dicapai adalah adjusted EBITDA yang positif.
Tiga emiten teknologi BEI yang bergerak di bisnis serupa, marketplace, telah merilis kinerja keuangan kuartal pertama. Ketiga emiten ini adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), dan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI).
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan EBITDA yang disesuaikan sebesar minus Rp 1,6 triliun di kuartal pertama 2023 atau naik 67% secara tahunan. Nilai itu setara dengan minus 1,1% dari terhadap GTV.
PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mencatatkan adjusted EBIDTA sebesar minus Rp 209 miliar pada kuartal I-2023 atau naik 44% secara year on year (YoY). Rasio adjusted EBIDTA terhadap TVP BUKA meningkat dari minus 1,1% menjadi minus 0,5%.
Kemudian EBITDA PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli pada kuartal I-2023 sebesar Rp 884 miliar atau turun 17% YoY. Rasio EBITDA terhadap TVP BELI mencapai minus 9,7%.
Baca Juga: Kerugian Blibli (BELI) Mengempis 17,8% Menjadi Rp 878,17 Miliar pada Kuartal I
Equity Research Analyst Samuel Sekuritas, Farras Farhan menuturkan dari ketiga emiten tersebut, BUKA dan BELI yang berpotensi untuk mencapai adjusted EBITDA positif pada tahun ini.
"Sedangkan Bukalapak mengalami kerugian hanya karena penurunan harga BBHI," kata Farras kepada Kontan.co.id, Selasa (2/5).
Research & Consulting Manager Infovesta Kapital Advisori, Nicodimus Kristiantoro menilai, BELI punya peluang lebih cepat untuk meraih EBITDA yang disesuaikan ke posisi positif.
Dia mencermati beban yang dikeluarkan BELI memiliki proporsi yang lebih rendah dibandingkan dengan dua emiten lainnya, sehingga jika BELI mampu memangkas beban lebih lanjut dapat mendorong percepatan profitabilitas Blibli.
"Dan di sisi lain dapat meningkatkan pendapatan maka EBITDA positif akan lebih cepat didapat walaupun butuh waktu secara berkesinambungan," kata Nico.
Baca Juga: Tak Ada Laba Investasi BBHI, Bukalapak (BUKA) Mencetak Rugi Rp 971 Miliar
Fokus Menggenjot Pendapatan
Meski masih mengalami kerugian, para emiten teknologi jumbo ini berhasil mencatatkan lonjakan pendapatan. Momentum pertumbuhan ini harus terus bisa jaga.
Nico menjelaskan ketiga emiten tersebut harus terus memperluas inovasi dan melebarkan pangsa pasar sehingga pertumbuhan pendapatan dapat terjaga. Emiten juga bisa melakukan investasi pada instrumen yang tepat.
"Namun perlu strategi investasi yang tepat agar pemilihan investasi tidak salah dan tidak menjadi penghambat untuk pertumbuhan pendapatan," papar dia.
Senada, Farras menyebut hal terpenting yang harus dilakukan dari emiten teknologi tersebut adalah untuk menjaga momentum pertumbuhan ini dan fokus dalam mencetak profitabilitas.
Adapun dari ketiga emiten tersebut top picks Samuel Sekuritas masih jatuh pada BUKA dengan target harga Rp 400 per saham. Sementara pilihan Nico jatuh pada GOTO karena pertumbuhan kinerja yang signifikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News