kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2021 momentum pemulihan perbankan, berikut rekomendasi saham BBRI, BBNI,BMRI, BBCA


Kamis, 11 Februari 2021 / 06:00 WIB
2021 momentum pemulihan perbankan, berikut rekomendasi saham BBRI, BBNI,BMRI, BBCA


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten perbankan khususnya dengan kapitalisasi terbesar yang tergabung dalam jajaran elit big four, diproyeksi akan membaik tahun ini. Tahun lalu, laba bersih empat perbankan besar tanah air kompak menurun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp18,65 triliun pada 2020. Capaian ini menurun 45,65% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode tahun 2019 yang mencapai Rp34,37 triliun.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih senilai Rp3,28 triliun sepanjang 2020, terkontraksi 78,7% secara tahunan jika dibandingkan dengan laba bersih senilai Rp15,38 triliun pada 2019.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga membukukan penurunan laba bersih di tahun 2020. Laba bersih BMRI turun 37,71% secara tahunan menjadi Rp 17,1 triliun, dari sebelumnya membukukan laba bersih sebesar Rp 27,5 triliun di 2019.

Terakhir, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang membukukan laba bersih sebesar Rp 27,1 triliun di 2020 atau turun 5% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pemerintah bakal bentuk induk BUMN ultra mikro, simak rekomendasi saham BBRI

Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, prospek bisnis perbankan di tahun 2021 yang merupakan tahun pemulihan ekonomi dan suku bunga rendah saat ini cukup baik.

Pasalnya, perusahaan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) mendapatkan biaya pinjaman yang lebih rendah untuk melakukan ekspansi usahanya.

“Bank Indonesia juga berkomitmen untuk menjaga pertumbuhan kredit nasional sebesar 7% - 9% yang saat ini berada di zona negatif,” terang Lanjar saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (10/2).

Senada, Analis Senior Sucor Sekuritas Edward Lowis menilai, tahun ini adalah tahun recovery bagi perbankan. Meskipun belum bisa sepenuhnya kembali ke level pre-Covid-19, Edward menyebut ada perbaikan yang cukup signifikan dari segi kinerja.

Hemat Edward, cadangan/provisi yang dibentuk tahun lalu sudah cukup masif dan diekspektasi akan turun tahun ini sehingga pencapaian laba juga akan membaik.

“Selain dari provisi, net interest margin (NIM) juga akan membaik seiring dengan penurunan cost of fund dan juga sedikit membaiknya asset yield, karena beberapa kredit yang direstrukturisasi diharapkan berangsur pulih,” terang Edward saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (10/2).

Lanjar menilai, masih terdapat sejumlah faktor yang bisa menghambat kinerja perbankan tahun ini. Salah satunya faktor terlambatnya kesuksesan vaksinasi yang membuat beberapa daerah memperpanjang pembatasan kegiatannya.

Sementara Edward menilai, faktor makroekonomi menjadi salah satu faktor yang bisa menghambat kinerja perbankan,  dan dampaknya akan terlihat di kualitas aset.

Baca Juga: Jelang libur panjang, IHSG diprediksi bergerak terbatas pada Kamis (11/2)

Dia mengatakan, beberapa bank besar akan mencatatkan kenaikan non-performing loans (NPL) tahun ini akibat naiknya kredit macet, terutama kredit restrukturisasi.

Jika perbaikan ekonomi tidak sesuai ekspektasi, ada kekhawatiran kualitas aset bisa semakin memburuk dan pada akhirnya akan mengganggu kinerja keuangan bank.

Secara sektoral, Sucor Sekuritas memasang sikap cukup bullish dengan emiten bank besar, karena kualitas aset mereka yang cukup baik dengan pencadangan yang cukup besar. Valuasi beberapa bank juga dinilai masih cukup atraktif di level saat ini.

Edward merekomendasikan  beli saham BMRI dengan target harga Rp8.900 dan BBNI dengan target harga Rp8.000. Sementara untuk saham BBRI, Edward merekomendasikan hold dengan target harga di Rp4.400.

Sementara Lanjar merekomendasikan buy saham perbankan big four dengan ekspektasi pulihnya pertumbuhan kredit nasional, didukung dengan suku bunga rendah dan agresivitas pelaku bisnis melakukan ekspansi karena buah dari kesuksesan vaksinasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×