Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Yudho Winarto
KUTA. Anak usaha Pertamina, PT Patra Jasa, tengah mempersiapkan diri untuk melepas sebagian sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Presiden direktur Patra Jasa Muhamad Haryo Yunianto mengatakan, pihaknya memasang target IPO di 2018.
Rencana IPO tersebut masih merupakan bagian dari rebranding perusahaan, yakni memperkenalkan kembali brand Patra Jasa yang baru.
Sayangnya, Haryo belum mengetahui secara pasti berapa persen saham yang akan dilepas ke publik nantinya. Dia menuturkan, semua masih dalam kajian Pricewaterhouse Coopers (PwC). Dia memprediksi, saham yang akan ditawarkan ke publik tidak besar.
Dia bilang, pelaksanaan IPO memiliki beberapa tujuan utama. Pertama, agar kinerja perusahaan lebih terukur. "Dengan melakukan IPO, maka kinerja perusahaan akan lebih transparan," imbuhnya saat konferensi pers di Kuta, Bali (18/5).
Kedua, memperbaiki sumber daya manusia (SDM). Khusus SDM, Patra Jasa sudah mempersiapkan berbagai program demi peningkatan kinerja.
Misalnya saja, per 1 Mei 2016, Wahyu merombak struktur organisasi perusahaan sesuai dengan kompetensi masing-masing individu. "Selain itu, nanti setelah Ramadan, kami akan melakukan perekrutan lulusan S1 dan profesional," imbuhnya.
Tak sampai di situ, Patra Jasa juga akan menggelar pelatihan bagi para karyawan yang akan digelar pada Juni nanti.
Ketiga, perhelatan IPO ini juga ditujukan untuk memaksimalkan aset Patra Jasa yang belum digarap. Setidaknya, Patra Jasa memiliki hampir 100 hektare lahan yang belum digarap di berbagai daerah di Indonesia.
Haryo mengklaim, langkah IPO ini mendapatkan dukungan penuh dari induk usaha, Pertamina. Catatan saja, saat ini Pertamina mengempit sekitar 99% saham Patra Jasa.
Target jangka panjang, Patra Jasa bisa meningkatkan kontribusinya ke Pertamina. Asal tahu saja, pada tahun lalu kontribusi Patra Jasa ke induk usaha masih terbilang kecil yakni kurang dari 1% dari total pendapatan Pertamina.
Patra Jasa memasang target, pendapatan perusahaan sudah mencapai Rp 1 triliun pada saat IPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News