kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2017, ISAT menyiapkan belanja modal Rp 7 triliun


Kamis, 01 Oktober 2015 / 07:07 WIB
2017, ISAT menyiapkan belanja modal Rp 7 triliun


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) menargetkan penyerapan belanja modal sekitar Rp 8 triliun hingga Rp 9 triliun tahun ini. Tahun depan, anak usaha Ooredoo ini akan berhemat dengan menganggarkan belanja modal antara Rp 6 triliun hingga Rp 7 triliun.

Alexander Rusli, Direktur Utama ISAT, mengatakan, dana belanja modal akan digunakan untuk ekspansi modernisasi jaringan, khususnya jaringan 4G-LTE. ISAT ingin belanja modal lebih efisien untuk meminimalkan beban di tengah situasi yang tak menentu. Maklum, sebagian besar pengeluaran ISAT berbentuk valuta asing. Sedangkan pendapatannya dalam rupiah.

Tentu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar makin memberatkan beban ISAT. Seluruh belanja modal akan berasal dari kas. Perseroan ini menahan diri dari penambahan utang baru. "Pinjaman baru hanya akan dilakukan dalam hal refinancing atau membayar utang," kata Alex, Rabu (30/9).

Ia memprediksi, belanja modal tahun depan bisa lebih rendah, mengingat ekspansi modernisasi jaringan sudah banyak yang selesai. "Kami ingin belanja modal kecil tetapi mendapatkan pertumbuhan yang besar," imbuhnya. Tahun depan, ISAT menargetkan bisa mengantongi pertumbuhan pendapatan sebesar 6% sampai 7% dibanding tahun ini, sama dengan pertumbuhan industri. ISAT juga masih akan berupaya mengkonversi utang berdenominasi dollar menjadi rupiah untuk meminimalisir kerugian kurs.

Sampai Agustus 2015, jumlah utang dollar ISAT mencapai US$ 515 juta dari total Rp 22,6 triliun. Namun, saat ini proses konversi utang masih harus menunggu penguatan rupiah dan perbaikan kondisi ekonomi. "Karena kalau dipaksakan, malah bisa tambah rugi, jadi harus dilakukan bertahap," ujarnya.

Sebelumnya, ISAT telah melakukan refinancing untuk melunasi utang obligasi sekitar US$ 650 juta, yang jatuh tempo tahun 2020. Pada semester pertama tahun ini, utang dollar ISAT mencapai 54,8% dari total utang. ISAT juga melakukan lindung nilai atau hedging. ISAT mengamankan 52,24% dari total pinjaman bank dan obligasi berdenominasi valuta asing dengan hedging.

Dalam perdagangan di bursa kemarin, harga saham ISAT ditutup menguat 2,74% ke Rp 3.750.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×