CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

2016, TLKM bidik pertumbuhan pendapatan di atas 9%


Senin, 04 Januari 2016 / 18:22 WIB
2016, TLKM bidik pertumbuhan pendapatan di atas 9%


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berusaha konsisten menargetkan pendapatan di atas pertumbuhan industri. Direktur Utama TLKM Alex Sinaga mengatakan, berdasarkan prediksi para analis, pertumbuhan industri telekomunikasi tahun 2016 sekitar 9%.

"Kami tetap berusaha tumbuh di atas angka industri tersebut," ujar Alex di Jakarta, Senin (4/1).

Ia mengatakan, untuk menggenjot pertumbuhan pendapatan, perseroan akan melakukan sejumlah aksi korporasi anorganik. Salah satunya adalah dengan jalan akuisisi. "Ada rencana akusisi perusahaan dari luar. Di Asia Pasifik. Tetapi belum bisa diberitahu," imbuhnya.

Saat ini, TLKM juga masih tertarik untuk mencari mitra bisnis satelit yang memiliki footprint di Indonesia dan kawasan regional. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan akan transponder satelit yang semakin meningkat di Indonesia ataupun regional.

Dalam roadmap perseroan, TLKM tengah menyiapkan peluncuran satelit. Dalam keterangan resmi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) belum lama ini, proses tender satelit Telkom 3S (substitution) sudah selesai dilakukan, dan satelit saat ini sedang dalam proses penyelesaian oleh Thaes Alenia Space untuk dapat diluncurkan pada akhir tahun 2016 atau awal 2017.

Satelit Telkom 3S berkapasitas 42 transponder yang terdiri atas 32 transponder C-Band dan 10 transponder Ku-Band. Sedangkan Satelit Telkom 4 saat ini masih dalam proses penyelesaian penunjukkan mitra.

Untuk pendanaan, TLKM masih memiliki opsi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi senilai Rp 5 triliun. Obligasi itu merupakan sisa dari PUB tahun 2015 yang senilai Rp 12 triliun.

Dana obligasi itu digunakan untuk pengembangan usaha dan akuisisi. Dari hasil bersih obligasi tahun lalu, TLKM mengalokasikan Rp 6,06 triliun untuk pengembangan usaha dan sisanya, sebesar Rp 921,91 miliar untuk akuisisi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×