Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Tahun depan, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan mulai ekspansi ke wilayah bagian Indonesia timur. Salah satu target lokasinya adalah Papua.
"Di Papua bisa di Sorong dan Manokwari," ujar Dwi Sutjipto, Direktur Utama SMGR.
Saat ini, lanjut dia, kebutuhan semen di Papua masih sedikit. Sekitar 600.000 ton per tahun. Manajemen masih menghitung nilai keekonomian jika BUMN semen ini membangun pabrik di sana.
"Kalau pasarnya ditambah dengan Maluku mungkin bisa," imbuh Dwi.
Ekspansi ke wilayah Indonesia timur akan menjadi fokus perseroan di 2015 mendatang. Papua dipilih setelah niat perseroan untuk mengambilalih PT Semen Kupang belum jelas. Pasalnya, perusahaan semen yang berlokasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) ini masih dalam posisi menjalin kerja sama operasional.
Sekedar informasi, sejak pertengahan 2011, Semen Kupang menjalin kesepakatan bisnis dengan perusahaan swasta, PT Sarana Agra Gemilang sebagai mitra KSO.
Semen Kupang yang memperoleh suntikan dana Rp 300 miliar pun kembali beroperasi sejak vakum mulai 2008 lalu.
Namun, Kementerian BUMN menilai KSO dengan pihak swasta itu tidak begitu berhasil. Pasalnya pabrik yang dioperasikan hanya satu dari dua pabrik yang tersedia.
Akibat tidak maksimalnya kinerja, Semen Kupang pun terbebani utang yang kerugian yang menggunung. Alhasil, Kementerian BUMN meminta agar SMGR mengambil alih saham pemerintah di Semen Kupang agar ekspansi maksimal.
Adapun, kepemilikan pemerintah di Semen Kupang sebesar 61,48%. Sisanya dikuasai PT Bank Mandiri Tbk 35,39%, dan pemerintah daerah NTT 1,12%. Kementerian BUMN bahkan tidak hanya menawarkan saham pemerintah, tetapi juga saham milik Bank Mandiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News