Reporter: Agus Triyono | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Kenaikan tarif tenaga lisrik berefek buruk pada kinerja emiten. Ada tiga emiten yang disebut analis bisa terimbas kenaikan tarif listrik yang akan dilaksanakan pada Mei 2014. Yuk kita simak.
PT Astra International Tbk (ASII)
Analis memperkirakan, kenaikan tarif listrik per Mei 2014 akan meningkatkan biaya produksi ASII sekitar 10%-15%. Selain itu, ASII juga masih terbebani pelemahan rupiah dan kenaikan suku bunga. Namun, kinerja ASII ke depan masih akan positif karena didukung kenaikan permintaan mobil murah ramah lingkungan.
Rekomendasi: Buy Target harga: Rp 7.750
Helmy Kristanto, Danareksa Sekuritas
PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
SRIL bakal terkena imbas kenaikan tarif listrik. Namun, di 2014, analis yakin, pendapatan SRIL masih bisa tumbuh di tahun ini. Sebab, permintaan dari luar negeri bertumbuh seiring dengan perbaikan ekonomi global. Tahun ini, pendapatan SRIL mencapai Rp 6,2 triliun, naik dari estimasi pendapatan tahun 2013 sebesar Rp 5,14 triliun.
Rekomendasi: Buy Target harga: Rp 360
Alvian Andrean, Bahana Securities
PT Semen Indonesia (SMGR)
Manajemen mengklaim kenaikan kenaikan tarif listrik tidak akan terlalu membebani perseroan. Sebab sebagian pabrik SMGR menggunakan sumber daya listrik yang lain. Ke depan, analis juga melihat, rencana SMGR masuk ke bisnis beton siap pakai akan menaikkan omzet perusahaan semen ini.
Rekomendasi: Neutral Target harga: Rp 15.500
Aditya Srinath, JP Morgan Securities Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News