Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) berhasil membukukan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 3,8 triliun di akhir 2011 lalu. Angka tersebut meningkat 97,2% dibandingkan dengan pencapaian tahun sebelumnya yang hanya Rp 1,9 triliun.
Peningkatan penjualan dan pendapatan usaha di tahun 2011 ini sebagian besar didorong oleh pengakuan penjualan di proyekâproyek superblock terbesar APLN yaitu Podomoro City dan Kuningan City dan pengakuan penjualan dari superblock baru Green Bay Pluit dan Green Lake Sunter.
Sesuai rencana, kontribusi recurring income pun meningkat dari hanya 5,3% pada akhir 2010 lalu menjadi 9,8% pada 2011 dengan adanya konsolidasi dari Emporium Pluit Mall dan tambahan pendapatan dari Central Park Mall dan lainnya.
Tak heran, jika akhirnya laba kotor perusahaan properti ini meningkat signifikan menjadi Rp 1,4 triliun atau meningkat 130,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Marjin laba kotor APLN pun meningkat menjadi 36,8% dari 31,5%. Sedangkan profit yang diatribusikan kepada pemilik induk alias laba bersih pun ikut terkerek naik hingga 141,0% dari Rp 241,1 miliar pada 2010 menjadi Rp 581,0 miliar akhir Desember 2011.
"Tahun lalu, kami membukukan marketing sales sebesar Rp 4,2 triliun, accounting sales sebesar Rp3,4 triliun dan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 581 miliar," kata Trihatma Kusuma Haliman, Direktur Utama dan CEO APLN, Rabu (28/3).
Lebih lanjut Trihatma pun menyebut jika pencapaian tersebut didukung dengan adanya penyelesaian proyek lebih cepat dari target dan tim pemasaran dan penjualan yang berdedikasi tinggi sehingga menghasilkan marketing sales yang sangat tinggi.
Disisi lain, APLN pun membukukan marketing sales sebesar Rp 4,2 triliun atau meningkat 71,4% dibandingkan tahun 2010. Pencapaian ini terutama dikontribusikan dari empat proyek superblock besar yaitu Green Bay Pluit, Podomoro City, Green Lake Sunter, dan Kuningan City.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News