Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penambahan jumlah investor saham menjadi salah satu fokus program kerja Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Pasalnya, jumlah investor saham sampai saat ini masih sekitar 400.000 investor. Dari jumlah itu, yang aktif bertransaksi di pasar modal baru sepertiganya.
Direktur Pengembangan BEI, Nicky Hogan mengatakan, untuk mendapat tambahan investor baru, BEI akan bekerja sama dengan beberapa emiten. Nicky bilang, saat ini sudah ada 10 emiten yang berniat mengajak karyawannya untuk berinvestasi di pasar saham.
Dari 10 emiten itu, Nicky berharap ada lima emiten baik dari BUMN dan swasta yang merealisasikan niat tersebut di tahun ini. Nantinya, emiten-emiten itu akan membukakan rekening saham untuk para karyawannya. Dengan strategi ini, Nicky berharap bisa mengantongi tambahan 10.000-50.000 investor baru.
Seperti diketahui, langkah ini sudah dilakukan oleh satu emiten, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL). Pada bulan Agustus lalu, SRIL membuka 10.000 rekening efek untuk para karyawannya. Hal ini membuat para karyawan SRIL bisa berinvestasi langsung di pasar modal.
Nah, agar para karyawan ini bisa menjadi investor aktif, BEI akan melanjutkannya dengan program menabung saham atau share saving program. Jadi, jika sudah memiliki rekening efek, karyawan bisa langsung mengonversikan gajinya menjadi saham.
"Misalnya karyawan menabung Rp 100.000 per bulan dari gajinya langsung untuk membeli saham perusahaan. Itu kan tidak sulit," ujarnya, Rabu (16/9).
Nantinya, program ini juga akan didukung oleh keterlibatan anggota bursa (AB). Perusahaan sekuritas nantinya akan didorong untuk mencari investor potensial di tiap-tiap daerah.
BEI juga akan melakukan berbagai sosialisasi dan edukasi di kalangan mahasiswa. Sebelumnya, BEI bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk pembukaan 4.500 rekening reksadana syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News