Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Salim Ivomas Pratama (SIP) akhirnya berlega hati. Meski target rencana pelunasan utang lama dengan utang baru (refinancing) tak bisa mereka penuhi semua dari penerbitan obligasi baru. SIP telah mendapatkan pinjaman dari perbankan lokal senilai Rp 500 miliar.
Dengan pinjaman sebesar Rp 500 miliar itu, target refinancing utang jangka pendek mereka sebesar Rp 1 triliun bakal segera terlaksana. Maklum, sebelumnya SIP hanya berhasil menerbitkan obligasi senilai Rp 730 miliar. Padahal, semula, anak usaha Anak usaha PT Indofood Agri Resources Ltd ini berharap bisa meraup dana sebesar Rp 1,25 triliun dari aksi korporasi tersebut.
Sebesar Rp 452 miliar dari dana obligasi itu akan digunakan untuk refinancing utang bank dan Rp 278 miliar untuk modal kerja bisnis jasa pengangkutan dalam lima tahun ke depan. Artinya, SIP hanya berhasil melakukan refinancing utang sekitar 50% dari target semula.
Nah, menurut Direktur Indoagri Paulul Moleonoto kepada KONTAN, Jumat (4/12), sisa refinancing utang yang 50% lagi bakal mereka penuhi dari pinjaman bank tersebut. Apalagi, biaya utang bank ini lebih murah ketimbang biaya bunga obligasi. Maklum, Ivomas hanya terkena bunga pinjaman 9,5%-10% dari bank. Padahal, kupon obligasi yang harus mereka bayar sebesar 11,65%.
"Kami tidak mau membayar kupon bunga lebih tinggi dari itu," ujar Paulus. Dus, mereka memilih memangkas nilai emisi obligasi ketimbang memenuhi keinginan kupon bunga yang tinggi dari investor.
Anak usaha Grup PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) ini memang paling konsisten dalam menetapkan kupon bunga obligasi mereka. Werianty Setiawan, direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) menyatakan, mereka memang tidak bisa membayar bunga lebih besar dari ketentuan. "Nanti kami dimarahi pemegang saham," ucapnya.
Apalagi, tambah Paulus, perusahaan sebenarnya tidak memiliki kewajiban untuk membayar utang jangka pendek mereka dalam waktu dekat. Tujuan perusahaan hanya ingin memperbaiki komposisi utang dengan mengurangi porsi utang jangka pendek.
Setelah Salim Ivomas berhasil memenuhi target refinancing utang jangka pendeknya, berarti target perusahaan mengurangi porsi utang jangka pendek sudah tercapai. Paulus menghitung saat ini porsi utang jangka pendek Salim Ivomas tinggal 30%. Turun dari posisi sebelumnya yang sebesar 36%. SIP berharap komposisi utang jangka pendek terhadap jangka panjang bisa menjadi 24% berbanding 76%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News