kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan suku bunga BI dirasakan tahun ini, begini nasib emiten properti


Minggu, 05 Januari 2020 / 11:43 WIB
Penurunan suku bunga BI dirasakan tahun ini, begini nasib emiten properti
ILUSTRASI. Booth pengembang perumahan dan properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) saat pameran properti REI Expo di Jakarta Convention Center, Senin (4/5/2015).


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa emiten properti menurunkan anggaran belanja modal alias capital expenditure (capex) tahun ini. Mereka cenderung menggunakan anggaran tersebut untuk melanjutkan proyek-proyek yang sudah ada, ketimbang menggarap proyek baru.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan saat melakukan ekspansi, perusahaan memang harus mempertimbangkan beberapa hal. Seperti memilih beberapa daerah yang mempunyai minat yang tinggi terhadap kebutuhan properti. “Serta sisi keuangan dari perusahaan itu sendiri untuk ekspansi,” jelas Chris, Jumat (3/1).

Baca Juga: Anggaran belanja modal emiten properti cenderung turun di tahun ini

Adapun, di tahun 2020 ini, Chris melihat emiten properti didukung oleh katalis positif seperti adanya penurunan suku bunga KPR. Pada tahun lalu, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga dan pemerintah telah meminta perbankan untuk menurunkan suku bunganya.

Vice President Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih juga mengatakan hal yang sama. Sektor properti tahun ini diuntungkan karena beberapa sentiment positif penurunan suku bunga dan pelonggaran aturan kredit oleh BI. “Namun, tentang kenaikan minat beli masih harus dilihat dulu,” jelas dia.

Baca Juga: Deretan perumahan yang terendam banjir awal tahun 2020

Di tahun ini, Chris menyarankan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) karena landbank perusahaan ini masih cukup besar serta mempunyai kinerja yang baik. Selain itu, dia juga menyarankan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) karena kinerjanya yang masih stabil ditopang oleh recurring income. Sehingga PWON diharapkan masih dapat terus melakukan pengembangan.

Chris menetapkan target harga untuk PWON dalam satu tahun ke depan Rp 750 per saham.  Selain itu, Chris menyarankan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dengan target harga hingga satu tahun ke depan Rp 1.700 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×