kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45915,63   -7,86   -0.85%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelayaran Tempuran Emas belanja peralatan bongkar muat


Rabu, 27 Juni 2018 / 11:00 WIB
Pelayaran Tempuran Emas belanja peralatan bongkar muat
ILUSTRASI. Tempuran Mas TEMAS TMAS - Aktivitas Bongkar Muat di Pelabuhan Petikemas Numbay


Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk (TMAS) berencana membeli sepuluh unit alat bongkar muat peti kemas pada tahun ini. Nilai belanja mereka sebesar US$ 30 juta.

Sebanyak empat unit alat berupa container crane (CC) atau alat bongkar petikemas dari dermaga ke kapal kontainer. Sementara enam unit lain adalah rubber tyred gantry crane (RTG) atau alat untuk menyusun petikemas di dermaga.

Paling tidak, butuh waktu hingga 18 bulan untuk mendatangkan semua pesanan Tempuran Emas. Alhasil, keseluruhan alat bakal datang hingga akhir tahun 2019 nanti. "Bayarnya tahun ini baru DP (down payment)," ujar Sutikno Khusumo, Direktur Utama PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk, Selasa (26/6).

Adapun pembelian 10 unit alat bongkar muat petikemas tersebut untuk mendukung kerjasama bisnis dengan dengan Mitsui Engineering and Services Leasing Ltd. Tempuran Emas dan mitra bisnisnya berencana membangun petikemas.

Nanti, operator seluruh alat bongkar muat petikemas adalah anak usaha Tempuran Emas bernama PT Escorindo Stevedoring. Lina Sanri, Direktur PT Escorindo Stevedoring yakin, di masa yang akan datang tambahan alat baru akan mendongkrak kinerja usaha Escorindo Stevedoring hingga 30%.

Sambil menanti kedatangan pesanan alat bongkar muat petikemas, Tempuran Emas mengawal anak usaha anyar bernama PT Asia Marine Temas. Perusahaan itu adalah hasil patungan dengan perusahaan yang bergerak dalam bidang ship management atawa manajemen perkapalan dari Jerman, yakni NSB Group. Nanti, Asia Marine juga menggeluti bidang yang sama.

Meski bendera Asia Marine sudah berdiri sejak Mei 2017, anak usaha baru itu belum lepas dari tahap percobaan. "Paling sedikit dua tahun dulu untuk mempelajari," tutur Sutikno.

Tak heran jika Tempuran Emas belum mengganggarkan dana belanja modal untuk Asia Marine. Kebutuhan dana anak usaha tersebut baru sebatas dana untuk rekrutmen tenga kerja.

Memperbaiki laba

Sementara tahun ini Tempuran Emas mengejar laba bersih sebesar Rp 150 miliar. Perusahaan berkode saham TMAS di Bursa Efek Indonesia itu ingin mengembalikan performa bottom line yang tahun lalu lunglai.

Mengingatkan saja, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih tahun lalu Rp 53,05 miliar. Catatan itu menyusut lebih dari empat kali lipat ketimbang 2016 yang sebesar Rp 231,31 miliar. Padahal, pendapatan jasa masih mendaki 21,02% year on year (yoy) menjadi Rp 2,13 triliun.

Tiga komponen mempengaruhi kinerja laba bersih 2017. Ketiganya yakni lonjakan biaya bahan bakar 21,6%, kenaikan biaya bongkar muat 16,8% dan penurunan rata-rata uang tambang 21%.

Tekanan tersebut sejatinya masih terasa hingga kuartal I 2018. Laba pada segmen bisnis jasa pelayaran Tempuran Emas masih merugi Rp 46 miliar. Beruntung segmen lain bisa mengompensasi sehingga laba bersih terkerek hingga Rp 33,83 miliar. "Dari non pelayaran, itu yang jadi tambahan," kata Ganny  Zheng, Direktur Keuangan Pelayaran Tempuran Emas Tbk.

Upaya lain Tempuran Emas mengejar target laba bersih 2018 adalah dengan melakukan efisiensi rute pelayaran dan memaksimalkan kontrak sewa kapal. Sejak April 2018, ada tiga kontrak sewa kapal. Sistem tersebut menguntungkan karena Tempuran Emas tetap mengantongi pendapatan pada saat kapal sewaan tak digunakan klien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×