kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,03   -19,46   -2.11%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

VIVA jual 39% saham ANTV senilai Rp 2,43 triliun, begini skemanya


Kamis, 04 Februari 2021 / 00:17 WIB
VIVA jual 39% saham ANTV senilai Rp 2,43 triliun, begini skemanya
ILUSTRASI. Aktivitas di ruang master kontrol milik stasiun televisi ANTV di Jakarta, Kamis (1/12). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/01/12/2016


Reporter: Sandy Baskoro | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) berencana menjual 15,29 miliar saham setara 39% saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA). Intermedia Capital adalah pengelola stasiun televisi ANTV.

Visi Media akan menjual saham tersebut kepada Reliance Capital International Limited (RCIL), perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara British Virgin Islands.
RCIL merupakan pihak yang menerima pengalihan hak dari Kreditur Facility untuk menyelesaikan utang VIVA berdasarkan Debt Settlement Agreement sebesar US$ 171,83 juta yang setara Rp 2,43 triliun.

Baca Juga: VIVA dan MDIA berupaya gaet milenial saat kinerja menurun karena pandemi COVID-19

Dalam keterbukaan informasi Rabu (3/2), manajemen VIVA menjelaskan, transaksi penjualan saham MDIA merupakan bagian dari skema penyelesaian atau pelunasan seluruh utang VIVA berdasarkan Junior Facility Agreement dan utang PT Cakrawala Andalas Televisi (CAT) dan PT Lativi Mediakarya (LM) berdasarkan Senior Facility Agreement sebagaimana telah disepakati dalam Debt Settlement Agreement.

Perjanjian penyelesaian utang tersebut meliputi empat hal. Pertama, posisi akhir total pinjaman pokok VIVA yang terutang sebesar US$ 239,77 juta yang terdiri dari utang pokok berdasarkan Junior Facility Agreement sebesar US$ 78,37 juta dan utang pokok berdasarkan Senior Facility Agreement sebesar US$ 161,39 juta.

Kedua, sebagian utang Senior Facility yang menjadi tanggung jawab CAT (ANTV) akan diselesaikan melalui Fasilitas Refinancing yang akan diperoleh CAT dari perbankan nasional sebesar Rp 960 miliar setara dengan US$ 67,94 juta.

Baca Juga: Intermedia Capital (MDIA) siapkan empat modul transformasi digital tahun ini

Ketiga, total utang pokok setelah dikurangi Cash Settlement atau US$ 171,83 juta setara Rp 2,43 triliun.

Keempat, seluruh bunga dan biaya-biaya yang telah timbul dan belum dibayarkan sehubungan dengan Senior Facility dan Junior Facility dihapuskan.

Transaksi penjualan saham ini merupakan transaksi material yang memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Manajemen VIVA menjadwalkan RUPSLB berlangsung pada 15 Maret 2021.

Baca Juga: Visi Media Asia (VIVA) siapkan capex Rp 100 miliar tahun ini

Mengacu data RTI, per 30 November 2020, VIVA menguasai 89,99% saham MDIA. Adapan investor publik memiliki 10% saham dan Ahmad Zulfikar Said memiliki 0,01% saham.

Setelah transaksi tersebut, komposisi pemegang saham MDIA meliputi VIVA menguasai 51% saham, RCIL menggenggam 39% saham dan investor publik memiliki 10% saham. VIVA menyatakan transaksi ini tidak menyebabkan perubahan pengendalian terhadap MDIA dan anak usahanya.

Transaksi penjualan saham dilaksanakan dengan mekanisme free of payment (FOP) sesuai dengan Keputusan Direksi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia No:
KEP-0021/DIR/KSEI/0720 tertanggal 29 Juli 2020.

FOP adalah instruksi pemindahbukuan efek tanpa pembayaran dana yang dipergunakan oleh pemegang rekening untuk menyampaikan instruksi serah atau terima efek tanpa disertai pembayaran dana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×