kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tren emas jangka pendek tergantung pidato Trump


Kamis, 19 Januari 2017 / 20:00 WIB
Tren emas jangka pendek tergantung pidato Trump


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Antisipasi pelaku pasar terhadap pidato Presiden terpilih AS, Donald Trump berpeluang membuat harga emas terus tergerus hingga akhir pekan ini. Isi pidato Trump akan menjadi penentu arah emas dalam jangka pendek.

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/1) pukul 18.43 WIB, harga emas kontrak pengiriman Februari 2017 di Commodity Exchange tergerus 0,77% ke level US$ 1.202,8 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.

Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengatakan, penguatan USD setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) membuat harga emas tertekan. Ditambah lagi dengan pernyataan gubernur The Fed Janet Yellen terkait rencana kenaikan suku bunga The Fed.

Rabu malam (18/1), AS merilis data inflasi bulan Desember dengan hasil naik ke angka 0,3% dari sebelumnya 0,2%. Sementara inflasi inti tetap di level 0,2%. Lalu pada Kamis dini hari (19/1) Yellen menyampaikan testimoni yang mengindikasikan kenaikan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini.

Menurut Putu, pelaku pasar masih menanti pelantikan presiden terpilih AS, Donald Trump pada Sabtu pekan ini. Pidato Trump pada pelantikan presiden nantinya akan mempengaruhi emas dalam jangka pendek. Sebelum itu, emas kemungkinan masih akan mengalami tekanan di tengah antisipasi pasar.

Jika Trump mengimplementasikan janji - janji kampanyenya, termasuk rencana penggelontoran dana besar - besaran di sektor infrastuktur dan militer, maka peluang emas untuk menguat kian tertutup. Apalagi disertai dengan rencana The Fed untuk menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini.

"Prospek jangka panjang emas tergantung pidato Trump dan hasil kerja dalam 100 hari pertama pemerintahan baru AS," kata Putu.

Emas berpeluang menguat jika timbul resiko pada perekonomian AS tahun ini. Ada beberapa kebijakan Trump yang mungkin akan membebani ekonomi negeri Paman Sam. Misalnya, rencana Trump untuk mengubah perjanjian perdagangan dengan negara berkembang seperti Meksiko dan perjanjian dengan China. Faktor lain yang bisa menjadi katalis positif emas yakni proses Brexit serta pemilihan umum di Jerman dan Perancis.

Tetapi jika spekulasi kenaikan suku bunga The Fed tiga kali tahun ini terus berlanjut, Putu menebak harga emas sulit bertahan di atas US$ 1.200 per ons troi sepanjang kuartal pertama. Sedangkan untuk sepekan ke depan, Putu menduga emas akan berada di kisaran US$ 1.170 - US$ 1.226 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×