kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rekomendasi saham LSIP dari para analis


Rabu, 27 Mei 2015 / 19:15 WIB
Simak rekomendasi saham LSIP dari para analis
ILUSTRASI. Kurs rupiah spot melemah 0,26% dari penutupan perdagangan kemarin.


Reporter: Benedictus Bina Naratama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Kinerja bisnis PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) pada kuartal I-2015 tak cemerlang. Harga minyak sawit (CPO) yang masih belum bangkit dan penurunan produksi membayangi performa perusanaan ini.

Analis Bahana Sekuritas Agustinus Reza Kirana mengatakan, performa dari LSIP hingga akhir tahun 2015 ini masih akan diprediksi flat meskipun adanya kondisi El Nino yang membuat harga CPO naik. El Nino diprediksi akan membuat produksi CPO menurun. Hal ini menurutnya lebih disebabkan buruknya kinerja LSIP pada kuartal I-2015, sehingga perusahaan membutuhkan waktu untuk kembali berprospek bagus.

“Harga CPO yang akan naik karena adanya El Nino tidak akan berpengaruh banyak. Kinerja perusahaan diprediksi akan flat bahkan cenderung turun,” ujar Agustinus.

Andre Varian analis Ciptadana Securities meramalkan harga CPO akan tetap rendah hingga akhir tahun. Sebab harga CPO Malaysia yang mulai bergerak menurun di harga RM 2.100-2.500 / ton. Sedangkan rencana capex di tahun 2015 diperkirakan mencapai Rp 900 miliar atau lebih rendah sedikit dibandingkan tahun lalu mencapai Rp 1 triliun yang digunakan untuk penanaman baru seluas 3.000 – 4.000 ha.

“Perusahaan diyakini dapat mempertahankan zero leverage pada tahun ini yang akan sangat bermanfaat untuk menjaga net margin dari penurunan,” jelas Andre.

Berdasarkan Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), per bulan Maret 2015, LSIP memiliki total area tertanam seluas 113.197 ha dimana 82% diperuntukan untuk penanaman kelapa sawit, 15% oleh tanaman karet, dan 3% sisanya untuk tanaman lain. Pada kuartal ini, perusahaan berhasil menambah lahan kelapa sawit mencapai 1.473 ha, sehingga lahan untuk menghasilkan tanaman kelapa sawit bertambah menjadi 78.877 ha.

Analis Buana Capital, Teuku Hendry Andrean  merekomendasikan buy untuk saham LSIP ditarget harga Rp 1.980. Sedangkan Andre merekomendasi untuk hold di target price Rp 1.545. Adapun Agustinus merekomendasikan untuk reduce di target harga Rp 1.500. Pada penutupan kemarin, saham LSIP mengalami pelemahan 1,42% di level Rp 1.730.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×