Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Periode perdagangan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah berakhir. Hasilnya, investor ritel tampak kurang berminat dalam melakukan subscribe atas haknya.
Sumber KONTAN dari dua broker mengkonfirmasi hal tersebut. "Kalau kami perhatikan, selama lima hari ini investor ritel jarang yang melakukan subscribed," ujar sumber tersebut, Kamis (20/7).
Seperti diketahui, perdagangan HMETD BUMI berlangsung selama lima hari, mulai dari tanggal 14 Juli 2017 dan berakhir pada tanggal 20 Juli 2017. Ia menambahkan, bukan hanya investor ritel, investor institusi pun jarang yang mengeksekusi haknya.
Sumber KONTAN dari broker yang berbeda mengungkapkan hal serupa. Investor ritel jarang yang melakukan subscribed.
Investor ritel lebih baik terdilusi daripada merugi karena ikut serta rights issue BUMI yang menggunakan harga pelaksanaan yang jauh berada di atas harga pasar. Harga pelaksanaan rights issue BUMI berada pada level Rp 926 per saham. Sementara, harga saham BUMI di pasar saat ini berada pada level Rp 344 per saham.
"Kalau masih yakin saham BUMI bisa naik, lebih baik beli di pasar, murah cuma Rp 344 per saham," jelasnya.
Dileep Srivastava, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan BUMI mengaku, pihaknya belum bisa mengkonfirmasi pihak mana saja yang mengeksekusi haknya. Datanya baru bisa diketahui esok hari, Jumat (21/7). "Yang pasti, semua issue tersebut fully underwritten," ujar Dileep kepada KONTAN.
Artinya, sisa saham yang tidak di-subscribed, semuanya akan diserap oleh kreditur yang berhak melalui pembeli siaga pada level harga Rp 926,16 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News