kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Produksi nikel INCO kuartal II turun 4%


Sabtu, 21 Juli 2018 / 15:02 WIB
Produksi nikel INCO kuartal II turun 4%


Reporter: M Sauqi Dzikri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) pada kuartal II-2018 menciut. Pada periode April-Juni tersebut, volume produksi perusahaan ini hanya 18.000 metrik ton. Angka ini turun 4% ketimbang periode yang sama di 2017 lalu, yakni mencapai 20.100 metrik ton.

Vice President Director INCO Bernardus Irmanto mengatakan, penurunan produksi nikel disebabkan adanya beberapa pemeliharaan pabrik yang dilakukan perusahaan ini pada periode tersebut. Sebelumnya, pemeliharaan tersebut dijadwalkan dapat kelar di kuartal I-2018.

Dengan adanya penurunan produksi nikel di kuartal II, otomatis total produksi nikel INCO sepanjang semester I-2018 terkoreksi 3,59% menjadi 36.034 ton. Padahal di periode Januari-Juni 2017, produksi nikel INCO bisa mencapai 37.331 ton.

Untuk tahun ini, perusahaan menargetkan produksi nikel bisa mencapai 77.000 ton "Meski produksi menurun, tapi dari sisi penjualan kami meningkat. Harga nikel yang terus meningkat membuat realisasi penjualan pada kuartal II tahun ini ikut terdorong" ujar Irmanto, Jumat (20/7).

Untuk saat ini, seluruh hasil produksi nikel INCO diserap pasar global, karena di ekspor ke Vale Japan Limited dan Sumitomo Corporation. "Kami memiliki kontrak jangka panjang dengan keduanya" imbuh Irmanto.

Di sisi lain, INCO juga berharap bisa segera mendapatkan mitra kerjasama untuk pengembangan wilayah tambang Pomalaa dan Bahodopi di Sulawesi tahun ini.

Sementara itu, INCO menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar US$ 95 juta. Angka ini lebih tinggi dibanding anggaran capex tahun lalu yang hanya US$ 68 juta.

Capex tahun ini akan digunakan untuk meningkatkan kuantitas produksi INCO. Seluruh dana belanja modal tersebut berasal dari kas internal perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×