Sumber: Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
HONG KONG. Minyak tenggelam di bawah US$40 per barel di tengah spekulasi berlimpahnya pasokan global akan berlanjut setelah OPEC meninggalkan strategi lama yang membatasi produksi untuk mengendalikan harga.
Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun sebanyak 77 sen menjadi U$ 39,20 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di U$ 39,53 pada pukul 08:48 pagi waktu Hong Kong.
Kontrak minyak WTI turun U$ 1.11 ke $ 39,97 pada hari Jumat (5/12). Volume semua minyak berjangka yang diperdagangkan hampir tiga kali dari rata-rata 100-hari. Harga minyak telah turun 26% tahun ini.
Presiden Emmanuel Ibe Kachikwu mengatakan pada Jumat lalu setelah pertemuan di Wina bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak akan terus memompa sekitar 31,5 juta barel per hari. Kelompok tersebut menyisihkan kuota produksi sebesar 30 juta barel per hari, menembus target dalam 18 bulan terakhir, sampai para anggota berkumpul kembali pada bulan Juni tahun depan.
Minyak telah merosot sekitar 40% sejak Arab Saudi memimpin keputusan OPEC pada bulan November 2014 untuk mempertahankan produksi dan mempertahankan pangsa pasar terhadap biaya produsen minyak shale yang lebih tinggi. Iran berusaha untuk meningkatkan ekspor minyak mentah mereka tahun depan ketika sanksi internasional atas program nuklirnya dihapus.
Minyak jenis Brent untuk pengiriman Januari turun sebanyak 25 sen, atau 0,6%, ke $ 42,75 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acauan Eropa lebih besar U$ 3,26 dari WTI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
