kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik reksadana Aberdeen Indonesia Government


Rabu, 31 Agustus 2016 / 16:49 WIB
Menilik reksadana Aberdeen Indonesia Government


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di kala pasar berpotensi bullish, manajer investasi kerap menghimpun Surat Utang Negara (SUN) bertempo lama guna mendongkrak imbal hasil alias return.

Begitu pula strategi yang diterapkan PT Aberdeen Asset Management dalam mengelola reksadana pendapatan tetap Aberdeen Indonesia Government Bond Fund. Sesuai dengan tajuknya, produk tersebut fokus mengendapkan dana pada obligasi milik pemerintah.

Suhardi Tanujaya, Senior Investment Manager Aberdeen Asset Management berujar, sejak awal tahun 2016, perusahaan memang secara konsisten meracik portofolio dengan durasi yang lebih panjang dari acuan (benchmark). Hal ini berdasarkan proyeksi pasar modal dalam negeri yang bullish tahun ini.

Sebab, di kala tren penurunan suku bunga, obligasi bertenor panjang akan membukukan total return yang lebih besar ketimbang obligasi bertempo pendek. Sebaliknya, jika kebijakan moneter diperketat, obligasi bertenor pendek akan lebih defensif dan outperform obligasi bertenor panjang.

"Strategi portfolio investasi ini di review dan didiskusikan secara regular baik secara bulanan atau per kuartal dengan Aberdeen Asia team dan Aberdeen EMD team di London," jelasnya.

Sejak awal tahun 2016, Bank Indonesia (BI) memang telah memangkas suku bunga sebanyak 100 bps. Inflasi yang terkendali di level batas bawah, penguatan rupiah, serta stabilitas makro ekonomi domestik memuluskan langkah BI untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Walhasil, performa pasar obligasi pemerintah pun melaju. Amunisi juga bersumber dari peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan industri keuangan non bank (IKNB) untuk membesarkan investasi pada obligasi negara.

Ada pula kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) yang berpotensi memperkuat posisi fiskal pemerintah dan menggenjot percepatan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.




TERBARU

[X]
×