Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata (Asabri) meracik ulang portofolio mereka pada paruh kedua tahun ini. Direktur Keuangan PT Asabri (Persero), Hari Setianto mengatakan, saat ini total dana kelolaan Asabri sebanyak Rp 27,5 triliun. Dana kelolaan itu berasal dari dua sumber yaitu Tabungan Hari Tua (THT) sebesar Rp 12,5 triliun dan Iuran Dana Pensiun (IDP) sebesar Rp 17 triliun.
Dana kelolaan tersebut dibenamkan pada berbagai instrumen investasi meliputi saham, surat utang negara (SUN), obligasi korporasi, reksadana, deposito, penempatan langsung. "Porsi reksadana berkurang karena kami redemption dulu untuk merealisasikan profit. Mumpung indeks sedang naik," terang Hari, Senin (15/8).
Hari menjabarkan, porsi reksadana Asabri mulai menurun sejak tahun lalu. Pihaknya sempat membenamkan investasi pada reksadana sebesar 50%. Namun lantaran tahun lalu indeks harga saham gabungan (IHSG) turun, maka porsinya ikut tergerus menjadi 40%.
Saat ini, bertepatan dengan kembali bullishnya IHSG, pihaknya ingin merealisasikan profit terlebih dulu. Hal ini mengakibatkan semakin tipisnya portofolio pada reksadana. Hari memprediksi porsi investasi Asabri pada reksadana saat ini tinggal 10% hingga 20%.
"Selain reksadana, kami banyak memarkir dana kelolaan pada instrumen surat utang, baik SUN maupun obligasi korporasi," terang Hari, Senin (15/8).. Total portofolio pada obligasi sebanyak 30%. Selain itu, adapula instrumen saham yang di genggam Asabri sebesar 20%. Khusus instrumen saham, kepemilikan Asabri fokus pada saham-saham BUMN dan LQ45. Sisanya, penempatan dana Asabri dipercayakan pada deposito dan penyertaan langsung berupa proyek infrastruktur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
