kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Keuntungan Melesat, Saham Blue Chip Ini Berpotensi Bayar Dividen Besar


Selasa, 26 Maret 2024 / 08:12 WIB
Keuntungan Melesat, Saham Blue Chip Ini Berpotensi Bayar Dividen Besar
ILUSTRASI. laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TLKM mencapai Rp 24,56 triliun. Ini melonjak 18,34% secara tahunan dari Rp 20,75 triliun.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kabar penting untuk investor penyuka saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI). Salah satu saham blue chip yang juga saham badan usaha milik negara (BUMN) layak dicermati mulai hari ini.

Saham blue chip adalah saham lapis satu yang memiliki fundamental kuat dan kapitalisasi pasar besar mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah. Di BEI, saham blue chip identik dengan saham di Indeks LQ45.

Salah satu saham LQ45 yang layak dicermati itu adalah saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Di tengah penurunan harga sahamnya, para analis menilai saham emiten pelat merah ini menarik untuk dicermati. 

Pasalnya, kinerja Telkom tahun 2023 sangat bagus. Telkom berhasil mendapatkan laba yang tinggi. Dengan demikian, ada potensi dividen saham TLKM bernilai jumbo.

Melansir laporan keuangan yang dirilis pada Senin (25/3), Telkom berhasil mengantongi pendapatan Rp 149,21 triliun di 2023 yang berhasil tumbuh 1,30% secara tahunan atau year on year (YoY) dari Rp 147,30 triliun.

Dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TLKM mencapai Rp 24,56 triliun. Ini melonjak 18,34% secara tahunan dari Rp 20,75 triliun.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Martha Christina menuturkan secara tahunan, kinerja Telkom unggul dibanding dengan peers lainnya. Namun secara kuartalan kinerja TLKM justru menurun. 

Baca Juga: Saham Blue Chip yang Perlu Dicermati Saat Harga Emas Dunia Cetak Rekor Lagi

Pada periode Oktober–Desember 2024 pendapatan Telkom mencapai Rp 37,97 triliun. Ini hanya naik 1% secara kuartalan atau quarter on quarter (QoQ) dari Rp 37,76 triliun. 

Kendati begitu, laba operasional Telkom turun 21% QoQ menjadi Rp 9,4 triliun. Kemudian, laba bersih TLKM terpantau turun 25% QoQ dari Rp 6,74 triliun di kuartal IV-2023 menjadi Rp 5,06 triliun.

Martha menilai secara valuasi, TLKM masih tergolong menarik dibandingkan peers. Hingga akhir perdagangan Senin (25/3), Price Book Ratio (PER) TLKM berada di level 15,04 kali. 

"Telkom punya keunggulan dari sisi rasio keuangan dan harganya cukup menarik. Secara fundamental kami merekomendasikan TLKM," kata Martha, Senin (25/3). 

 

Namun Martha mencermati peluang pertumbuhan Telkom akan cenderung terbatas. Mengingat dari jumlah pelanggan mobile TLKM mencapai 159,3 juta dan pelanggan IndiHome residensial (B2C) 8,7 juta per 2023.

"Telkom lebih murah secara valuasi dan rasionya paling bagus, tetapi pertumbuhannya terbatas, pertumbuhannya ke depannya akan mengandalkan bisnis fixed broadband," ucapnya. 

Di sisi lain, Investment Analyst Stockbit Sekuritas Arvin Lienardi menjelaskan laba bersih TLKM selama 2023 setara dengan Earning per Share (EPS) sebesar Rp 247,9 per saham. 

Dengan potensi Dividend Payout Ratio di kisaran 60%–80%, maka potensi dividen per saham yang akan dibayarkan kepada pemegang saham di kisaran Rp 149–Rp 198 per saham. 

Jika menggunakan harga penutupan di Senin (25/3), TLKM berada di level Rp 3.730 yang terkoreksi 4,36%, maka estimasi dividend yield Telkom berada di kisaran 3,9%–5,3%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×