kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45999,83   6,23   0.63%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor domestik semakin dominan di pasar saham


Jumat, 22 September 2017 / 23:04 WIB
Investor domestik semakin dominan di pasar saham


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Keluarnya dana asing, masih terus membebani Indeks Harga Saham gabungan (IHSG). Pada perdagangan Jumat (22/9), dana asing yang keluar sebesar Rp 22,11 miliar. Sejak awal tahun, penjualan bersih asing mencapai Rp 8,27 triliun. Tapi, laju penjualan asing membesar dalam tiga bulan terakhir ini dan mencapai Rp 28,64 triliun.

Net sell asing yang terjadi tersebut juga secara tidak langsung membuat dana asing yang terdapat dalam emiten keluar. Misalnya saja, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencatat dana asing keluar sebesar Rp 1,97 triliun selama tiga bulan terakhir. Begitu juga dengan PT Astra International Tbk (ASII) yang juga mencatat dana asing keluar sebesar Rp 8,03 triliun selama tiga bulan terakhir.

Reza Priyambada Analis Binaartha Parama Sekuritas menyatakan, proporsi investor domestik kini memiliki jumlah yang dominan dibandingkan dengan asing. Hal tersebut juga turut mengubah karakter investasi yang dilakukan. Menurutnya saat ini, investasi yang dilakukan cenderung memiliki rotasi yang cepat. "Perpindahan investasi sahamnya tidak mudah diprediksi," ujar Reza kepada KONTAN, Jumat (22/9).

Berbeda halnya dengan investor asing yang cenderung berinvestasi secara long term. Sehingga perpindahan bentuk investasi masih bisa diprediksi. Dia menyatakan, saat ini dana asing sejatinya banyak beralih dalam bentuk investasi surat utang negara (SUN). Sehingga, investor asing tidak sepenuhnya keluar dari Indonesia.

Dia menyatakan, sektor perbankan memiliki pengurangan dana kepemilikan asing yang cukup besar. Hal ini lantaran perbankan memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar. Bila kemudian melepas saham perbankan, rata-rata asing mulai melepas saham sektor konsumer diantaranya seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Unilever Indonesia (UNVR). "Bisa masuk lagi kapan? Ini masih sulit," imbuhnya.

Menurut Reza, investor asing kini masih memilihi instrumen yang lebih aman dan tidak memiliki volatilitas tinggi. Sebab, kondisi sekarang berbeda dengan kondisi sebelumnya dimana fluktuasi yang terjadi tidak tinggi. "Saat ini masih kompleks, jadi pelaku pasar asing tidak ingin mengambil resiko," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Storytelling with Data (Data to Visual Story) Mastering Corporate Financial Planning & Analysis

[X]
×